TRIBUNNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan, Rieke Diah Pitaloka, meminta agar keamanan data negara menjadi perhatian semua pihak.
"Di balik angka dalam data negara ada nasib dan nyawa jutaan rakyat dipertaruhkan," kata Rieke dalam keterangannya, pada Rabu (30/11/2022).
Pernyataan itu disampaikan saat memberikan kuliah umum Fakultas Hukum Universitas Udaha di Gedung Widya Sabha, Universitas Udayana.
Adapun kuliah umum dan diakusi publik yakni tentang “Urgensi Pengesahan Peraturan Pemerintah Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Berbasis Data Desa/ Kelurahan Presisi. Serta Peraturan Pemerintah Kebijakan Pembangunan Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang Berpedoman pada Pancasila”.
Rieke juga menyerukan Gerakan Sikat Sindikat Data Negara (#sikatsindikatdatanegara).
Sementara itu, Sofyan Sjaf, Wakil Ketua LPPM IPB Univesity, mengatakan era digital kemajuan teknologi menjadi momentum dan instrumen untuk mewujudkan data akurat.
Menurut dia, DDP, sesuai amanat pendiri bangsa pembangunan nasional hanya dapat dilakukan melalui 'democratic rural development' dan data akurat.
Baca juga: Kisah Rieke Diah Pitaloka: Tak Malu Jual Alat Tulis di Koperasi saat Kuliah, Meski Sudah Syuting
"Saatnya masyarakat dijadikan subjek bukan objek, sudah saatnya tranformasi pedesaan dilakukan. Sudah saatnya desa diakui sebagai subjek yang memiliki wewenang memproduksi data desanya," tambahnya.
Selain Rieke, hadir pula sebagai pembicara Dr Sofyan Sjaf (Wakil Ketua LPPM IPB Univesity) dan Prof Dr Putu Gede Arya Sumertha Yasa (Dekan Fakultas Hukum Universitas Udayana).
Peserta diantaranya dari unsur dosen, mahasiswa S1, S2, S3, serta perwakilan pemerintah daerah kabupaten/kota se-Bali.