News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

VIDEO Badan Pangan: Stok Beras Cukup, Masyarakat Jangan Khawatir dan Tidak Perlu Panik

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi menjamin ketersediaan beras dipastikan merata di masyarakat.

Hal itu berdasarkan perhitungan dari data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperkirakan produksi beras di November dan Desember 2022 mencapai tiga juta ton.

"Kita menjamin stok beras cukup."

"Jadi masyarakat jangan khawatir dan tidak perlu panik dengan berbelanja berlebihan."

"Karena pemerintah akan menjaga agar stok beras ini bisa tersebar merata di masyarakat," kata Arief dikutip Rabu (30/11/2022).

Arief menjelaskan, kebutuhan beras untuk masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) turut dipastikan aman.

Sebab, kebutuhan konsumsi beras mencapai angka 2,5 sampai 2,6 juta ton per bulan.

Jumlah tersebut masih teratasi dengan capaian produksi beras Bulog yang diprediksi akan memproduksi tiga juta ton di akhir tahun.

Meski begitu, Arief mengatakan peran cadangan beras Bulog juga dinilai penting, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras serta memenuhi kesejahteraan masyarakat.

"Di samping itu, sebagai instrumen pengendalian inflasi, cadangan beras Bulog dipergunakan untuk berbagai keperluan baik stabilisasi pasokan dan harga beras, bantuan bagi korban bencana alam, hingga bantuan sosial bagi masyarakat berpenghasilan rendah," tuturnya.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, idealnya pemenuhan cadangan beras Bulog dimaksimalkan pada musim panen raya semester I atau pada bulan Maret dan April.

Sebab kata dia, pada semester II Bulog dapat melakukan intervensi pasar akhir tahun, dengan kisaran 150.000 ton per bulan dan 200.000 ton per bulan pada Januari hingga Februari 2023.

"Dalam intervensi tersebut pemerintah dapat melepas beras dengan harga Rp 8.300 perkilo dan sampai di masyarakat dengan harga Rp 9.000 perkilo," terangnya.

Kata Mendag, Indonesia Telah Beli Beras dari Luar Negeri

Pemerintah telah mempersiapkan cadangan beras yang tersimpan di luar negeri.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan pemerintah telah membeli beras dari luar negeri, tapi belum diimpor masuk ke Indonesia.

"Sekarang kita sedang kasih Bulog dan Menteri Pertanian kesempatan memenuhi cadangan beras pemerintah (CBP). Selama 6 hari ini," kata Zulhas usai acara Indonesia Digital Economy Conference 2022 oleh Kompas dan Lazada Indonesia, Selasa (29/11/2022).

Ia berujar CBP tak boleh kurang dari 1,2 juta ton.

Kalau kurang, imbuh dia, maka harus segera dipenuhi.

Sebab, beras memiliki pengaruh yang tinggi pada inflasi pangan.

"Beras kalau naik 10 rupiah saja bisa berpengaruh pada inflasi pangan hingga 3,6 persen."

"Bedakan dengan cabai dan bawang yang kalau harganya naik hanya berdampak pada inflasi sebesar 0,1 persen," ujar Zulhas.

Posisi beras yang dibeli Pemerintah di luar negeri kini tinggal menunggu pihak Bulog.

Apabila Bulog tak bisa memenuhi dalam waktu yang ditentukan, Kemendag siap mengimpor beras yang sudah dibeli.

"Kemendag akan langsung terbitkan perizinan apabila diperlukan," kata Zulhas.

Ia memastikan beras yang telah dibeli ini bisa diimpor kapan saja.

"Kami bisa kapan saja. Fleksibel."

"Jadi, kalau dia enggak bisa memenuhi enam hari itu, ya dua hari kemudian diimpor juga bisa," kata Zulhas. (Tribunnews.com/Nitis Hawaroh/Endrapta Pramudhiaz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini