Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi mengingatkan soal kesehatan mental dan fisik para siswa yang menurutnya sudah sangat lama dilupakan.
Dia menilai kesehatan kedua hal tersebut sama pentingnya dengan prestasi akademis
"Karena tidak ada gunanya berilmu, tidak ada gunanya memiliki keterampilan yang tinggi kalau mentalnya tidak sehat, fisiknya tidak sehat, percuma," ujar Jokowi dalam petringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang yang disiarkan secara daring pada Sabtu (3/12/2022).
Jokowi menilai sakit fisik maupun sakit mental merupakan pengali nol dari prestasi akademik.
"Hati-hati mengenai ini, sudah lama kita lupakan. Penguasaan ilmu yang hebat juga akan menjadi sia-sia jika anak didik kita tidak sehat jiwanya dan tidak sehat badannya," ungkapnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Para Guru Ikut Cegah Terjadinya Stunting
Ditambahkan Jokowi, sepintar apa pun seorang siswa jika sering jatuh sakit dan kondisi kesehatan mentalnya tidak baik, maka nilai akhirnya akan sama dengan nol.
Presiden pun mengingatkan peran guru dalam mencetak sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
"Keunggulan itu harus seimbang antara prestasi akademik dengan keterampilan serta karakter sosial yang baik. Juga karakter kebangsaannya dan unggul pula kesehatan raganya. Harus komplit. Ini tugas berat bapak ibu semuanya," tegas Jokowi.
SDM Indonesia yang unggul pun, dikatakan Jokowi, berawal dari siswa-siswi yang berkarakter baik.
"Karakter kebangsaan yang kuat, karakter yang Pancasilais, yang moderat, yang toleran, yang tahu mengenai Bhineka Tunggal Ika ini juga sebuah keharusan," tandas Presiden.