TRIBUNNEWS.COM- Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E mengungkap adanya sosok perempuan menangis di kediaman Ferdy Sambo di Jalan Bangka.
LPKS mengklaim pernyataan Bharada E dalam sidang yang digelar pada Rabu (30/11/2022) tersebut adalah jujur.
Sementara pihak Ferdy Sambo menyebut pernyataan Eliezer hanyalah sebuah karangan.
Saksi dalam sidang pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan beberapa waktu lalu, Bharada E mengaku bertemu dengan sosok perempuan yang menangis saat keluar dari rumah Ferdy Sambo.
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memastikan pernyataan Bharada E tersebut jujur.
"Tentu (sejak awal kami minta Bharada E jujur)," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi saat dihubungi, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Orang Tua Bharada E Sempat Ketakutan seusai Brigadir J Terbunuh, Dijemput dan Dibawa ke Mako Brimob
Saat diperiksa LPSK, Bharada E juga mengungkap perihal adanya wanita menangis tersebut.
Edwin pun menyebut, keterangan Bharada E bukanlan karangan.
Cerita soal wanita tersebut ternyata diceritakan Bharada E begitu saja dan merupakan pengalamannya selama bertugas di rumah Ferdy Sambo.
"Cerita itu mengalir begitu saja terkait dengan tugas dan pengalaman dia selama bersama FS (Ferdy Sambo) dan PC (Putri Candrawathi)," tutur Edwin, mengutip Kompas.com.
Namun berbeda dengan pernyataan kubu Ferdy Sambo.
Kuasa hukum Ferdy Sambo, Arman Hanis, menyebut bahwa Bharada E hanya mengarang.
“Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja dan juga tidak ada dalam dakwaan klien kami,” kata Arman saat dikonfirmasi, Kamis (1/12/2022), mengutip Kompas.com.
Arman juga menyebut tak ada bukti yang menguatkan pernyataan Bharada E.
Dalam sidang yang digelar pada Rabu (30/11/2022), Bharada E mengaku sempat melihat sosok perempuan yang menangis saat keluar dari rumah Ferdy Sambo di Jalan Bangka.
Peristiwa itu terjadi pada Juni 2022.
Saat itu Putri Candrawathi tiba-tiba mengajak dirinya, Brigadir J, dan Matthius untuk pergi ke suatu tempat.
Putri lalu meminta agar Brigadir J dan Matthius untuk berada dalam satu mobil dengannya.
Sementara Bharada E diminta ikut dengan menggunakan mobil lain.
Mereka lalu pergi ke arah Kemang.
Setelah berputar-putar, rombongan tersebut kemudian mengarah dan berhenti di rumah Jalan Bangka.
Bharada E mengaku melihat Putri Candrawathi turun dari mobil dalam kondisi marah.
Ia juga melihat Ferdy Sambo datang dalam kondisi yang sama, marah.
Bharada E pun mengaku tak tahu kejadian apa di dalam rumah.
Tak berselang lama, Bharada E melihat sosok perempuan yang keluar rumah sambil menangis.
(Tribunnews.com/Salis/Fersianus Waku, Kompas.com/Singgih Wiryono)