News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bom di Bandung

Aipda Sofyan Gugur akibat Bom Bunuh Diri Polsek Astana Anyar, LPSK Beri Santunan Rp 15 Juta

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Edwin Partogi (jas biru) saat memberikan santunan bagi istri Aipda Sofyan yang menjadi korban meninggal dunia aksi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022). Pemberian santunan itu dilakukan di ICU RS Immanuel, Bandung.

Pelaku Bom Bunuh Diri Pernah Terlibat Bom Panci Cicendo, Ditahan di LP Nusakambangan

Petugas kepolisian melakukan penutupan ruas jalan dan pengamanan sekitar lokasi ledakan diduga bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar, Jalan Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022). Peristiwa ledakan bom yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar sekitar pukul 08.20 WIB tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan tujuh orang luka-luka. Korban meninggal dunia yakni seorang pelaku pembawa bom dan seorang petugas Mapolsek Astana Anyar, sedangkan korban luka-luka adalah enam petugas mapolsek dan seorang warga. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan pelaku bom bunuh diri adalah mantan narapidana kasus bom Cicendo, Agus Sujatno alias Agus Muslim.

Listyo menyebut Agus sempat dipenjara di Lapas Nusakambangan selama empat tahun dan baru bebas pada September tahun lalu.

"Dari hasil pemeriksaan sidik jari dan juga kita lihat dan face recognition, identik pelaku Agus Sujatno atau Agus Muslim."

"Yang bersangkutan pernah ditangkap atas kasus Bom Cicendo dan sempat dihukum empat tahun dan di bulan September-Oktober 2021 dia bebas," ujar Listyo di Mapolsek Astananayar, Rabu (7/12/2022) dikutip dari Kompas.com.

Listyo menjelaskan bahwa Agus termasuk mantan napi yang sulit dilakukan deradikalisasi.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Diduga Pakai Bahan Peledak TATP Berdaya Ledak Tinggi

Sehingga perlu upaya yang lebih untuk dapat menyadarkannya.

"Yang bersangkutan ini sebelumnya ditahan di LP Nusakambangan."

"Artinya dalam tanda kutip masuk kelompok masih merah."

"Maka proses deradikalisasi perlu teknik dan taktik berbeda karena yang bersangkutan masih susah diajak bicara, cenderung menghindar, walaupun sudah melaksanakan aktivitas," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Faisal Mohay)(Kompas.com/David Oliver Purba)(YouTube Kompas TV)

Artikel lain terkait Bom di Bandung

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini