TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat terorisme yang juga dosen Antropologi Universitas Malikussaleh, Al Chaidar, menganggap program deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) gagal total.
Hal itu merespons aksi bom bunuh diri di kantor Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Sebab, pelaku bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim disebut mantan narapidana kasus bom Cicendo, Jawa Barat, dan telah dihukum penjara selama empat tahun di Nusakambangan.
"Ini artinya adalah bahwa program deradikalisasi yang dilakukan oleh BNPT gagal total," kata Chaidar saat dihubungi, Rabu (7/12/2022).
Chaidar menegaskan harusnya BNPT lebih fleksibel dalam menerima ide-ide baru seperti program kontra wacana.
"Seharusnya BNPT lebih fleksibel di dalam menerima ide-ide baru untuk diss engagement ataupun deradikalisasi dengan cara yang lebih manusiawi dan juga lebih ilmiah seperti program kontra wacana," ujarnya.
Menurutnya, program kontra narasi yang dilakukan BNPT selama ini terbukti tidak efektif dalam mengatasi aksi terorisme.
"Selama ini BNPT lebih cenderung mempraktekkan program kontra narasi dan kontra radikalisasi yang terbukti tidak efektif di dalam mengatasi terorisme," ucap Chaidar.
Selain itu, Chaidar menyarankan BNPT agar memiliki program humanisasi seperti yang pernah dipraktikkan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.
Baca juga: Pelaku Ternyata Bawa Dua Bom ke Polsek Astana Anyar, Satu Diledakkan Sendiri
"Juga perlu ada program humanisasi yang dulu pernah dipraktekkan oleh Densus 88 yang sangat sukses dalam mengatasi terjadinya residivisme teroris," ungkapnya.
Lebih lanjut, Chaidar mendorong BNPT agar segera evaluasi proses pembinaan terhadap narapidana teroris.