TRIBUNNEWS.COM -- Pernikahan putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dengan Erina Gudono semakin dekat.
Aturan-aturan yang mesti dilakukan oleh para tamu undangan yang akan hadir saat reepsi pernikahan pun mengemuka.
Kakak sulung Kaesang, Gibran Rakabuming menyebut ada dua larangan yang harus dihindari oleh para tetamu undangan.
Larangan tersebut adalah:
Dilarang Beri "Amplop"
Tabu bagi tamu undangan untuk memberi sumbangan dalam bentuk apa pun.
Baca juga: Disinggung Lokasi Bulan Madu dan Punya Anak setelah Nikah, Kaesang Enggan Terbuka: Nanti Kalian Ikut
Gibran menjelaskan, tidak ada sumbangan saat acara pernikahan sang adik dan Erina.
"Tidak ada (sumbangan). Saya dulu tidak ada yang pakai sumbangan, tidak ada kotak sumbangan," ungkap Gibran.
Mengenai jumlah undangan yang telah disebarkan, Gibran enggan membeberkan.
Justru ia mengatakan bahwa undangannya tersebut disebar bertahap.
"Undangan (pernikahan Kaesang-Erina) bertahap ya. Ada yang sudah menerima, ada yang belum. Iya, ditunggu aja ya," kata Gibran.
Dilarang Pakai Batik Parang
Tak hanya soal amplop, para tamu undangan pernikahan Kaesang dan Erina juga tidak diperbolehkan mengenakan batik parang lereng saat acara berlangsung.
Ada alasan mengapa tamu undangan pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono dilarang menggunakan busana batik parang lereng.
Gibran menyampaikan bahwa tamu yang masuk ke Pura Mangkunegaran dilarang memakai pakaian batik parang lereng.
Gibran menyebut, ini sudah menjadi aturan dari Pura Mangkunegaran Solo.
Baca juga: Sosok Kuda Betina yang Akan Menarik Kereta Kencana Pernikahan Kaesang-Erina, Punya Nama Cantik
"Untuk masuk Pura Mangkunegaran tidak boleh ada (batik) parang lereng," kata Gibran yang dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Selasa (6/12/2022).
"Aturan dari Kanjeng Gusti Mangkunegara X. Harusnya (tamu) sudah tahu semua," jelasnya.
Melansir dari TribunJogja.com, berdasarkan adat mangkunegaran, batik motif parang memang hanya boleh dikenakan oleh keluarga keraton.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Sekretaris Umum Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, Murdijati Gardjito.
Murdjiati mengungkapkan, batik motif parang hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri, keturunan hingga para bangsawan dan bupati.
Aturan tersebut berlaku di Yogyakarta maupun Solo.
"Di dalam lingkungan keraton, ada motif-motif batik yang hanya boleh dikenakan oleh raja, permaisuri dan keturunannya," kata Murdjiati yang dikutip TribunStyle.com dari TribunJogja.com, Selasa (6/12/2022).
Baca juga: Pernikahan Kaesang Pangarep-Erina Gudono, Mahar hingga Kesan Penghulu Bakal Nikahi Anak Presiden
"Ini diatur dalam peraturan keraton," ucapnya.
Meski demikian, Murdjiati mengatakan bahwa ketentuan peraturan motif batik tersebut hanya berlaku di dalam lingkungan Keraton.
Sehingga masyarakat umum masih diperbolehkan mengenakan batik parang asalkan di luar Keraton.
Pernikahan Kaesang dan Erina
Sekadar info, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono bakal melakukan akad nikah pada Sabtu (10/12/2022) di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo.
Mereka juga mengadakan acara ngunduh mantu pada Minggu (11/12/2022) mendatang.
Acara itu diawali dari kirab pengantin dari Loji Gandrung menuju Pura Mangkunegaran.
Kereta Kencana
Kereta kencana yang akan digunakan saat kirab pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pada 11 Desember 2022 rencananya ditarik enam ekor kuda betina.
Baca juga: Kaesang Ikut Gladi Bersih Pernikahan di Pendopo Royal Ambarrukmo
Keenam kuda yang akan menaik kereta kencana yang ditmpangi Kaesang-Erina tersebut merupakan peliharaan Mas Ngabehi Mudjiono Prasetyo.
Dua dari enam ekor kuda tersebut diketahui bernama Agustin dan Adinda.
Agustin diketahui berusia 13 tahun dan Adinda berusia 5 tahun.
"Mereka jenis kuda KP, kuda persilangan Sumbawa dan Australia. Tingginya 150 (sentimeter)," kata perawat kuda, Adi Cahyo Mahendra (24) saat berbincang dengan tribunsolo.com, Senin (5/12/2022).
Agustin memiliki rekam jejak yang baik.
Kuda tersebut sudah menjadi langganan keluarga Jokowi, termasuk saat hajat pernikahan anaknya.
Agustin sudah menjadi penarik kereta pembawa pengantin sejak pernikahan Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda.
Baca juga: Cincin Nikah Kaesang-Erina Bakal Diserahkan oleh Jan Ethes dan Sedah Mirah, Ini Alasannya
Kuda tersebut bahkan juga menarik kereta pembawa pengantin Kahiyang Ayu dan Bobby Nasution.
Agustin tidak hanya melakukannya di Solo tapi juga sampai ke Medan.
Adapun selain Agustin, lima ekor kuda terpilih untuk menarik kereta kuda pembawa pengantin, di antaranya Adinda, Dewi Andini, Mawar, Silvia, dan Cantika.
"Ini kudanya nurut, tidak rewel," ucap Cahyo.
Total Ada 28 Ekor
Pemilik kuda asal Solo, Mudjiono menyebut setidaknya ada 28 ekor kuda yang akan memeriahkan prosesi kirab tersebut.
Ada dua jenis kuda yang akan dipersiapkan untuk prosesi kirab pengantin Kaesang dan Erina yakni Kape dan Sandel.
"Saya diminta menyiapkan 12 kereta dan 28 ekor kuda," kata dia kepada TribunSolo.com.
Untuk memenuhi jumlah tersebut, Mudjiono harus berkolaborasi dengan pemilik kuda lainnya yang ada di Solo Raya.
Itu karena jumlah kuda yang dia miliki saat ini belum bisa memenuhi jumlah tersebut.
"(Itu ada yang berasal dari) Klaten, Sukoharjo, Boyolali, dan Karanganyar," ucap Mudjiono.
Ada satu kereta khusus yang telah disiapkan untuk pengantin Kaesang dan Erina.
Bahkan itu mungkin akan menjadi yang mencolok di rombongan kirab.
Kereta tersebut rencananya akan ditarik lebih dari 2 ekor kuda.
"(Kereta untuk Kaesang dan Erina akan) ditarik enam ekor kuda," ucap dia.
Sementara untuk 11 kereta kuda lainnya masing-masing akan ditarik setidaknya 2 ekor kuda.
Itu termasuk untuk kereta yang akan mengantar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Iriana.
Tak ada penutupan jalan
Polisi memastikan tak ada penutupan jalan selama pernikahan Kaesang Pangarep dan ErinaGudono.
Dirlantas Polda Jateng, Kombes Agus Suryo Nugroho memastikan tidak akan ada penutupan jalan pada 11 Desember 2022 mendatang.
"Dari pihak kepolisian tidak ada penutupan jalan, kita mengalihkan jalan," jelasnya kepada TribunSolo.com saat ditemui usai simulasi di Pura Mangkunegaran, Selasa (6/11/2022).
Pihaknya hanya akan mengalihkan jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
Selain melakukan pengalihan arus lalu lintas, pihaknya mengurangi kendaraan yang menuju Pura Mangkunegaran tempat berlangsungnya resepsi.
Salah satunya dengan memarkir kendaraan pribadi di Benteng Vastenburg dan Stadion Manahan.
"Bagian dari pada itu volume kendaraan dan rasio cukup banyak sehingga kita harus lakukan upaya mengurangi volume kendaraan yang masuk ke Mangkunegaran," jelasnya.
Di Benteng Vastenburg akan disediakan becak sedangkan di Stadion Manahan akan disediakan andong.
Lalu untuk tamu yang menginap di hotel akan disediakan shuttle bus.
Pihaknya juga akan melakukan pengawalan untuk beberapa tamu VIP dan VVIP.
"Nanti juga akan ada pengawalan," jelasnya.
Ia belum dapat memastikan berapa jumlah shuttle bus, andong, maupun becak.
Tamu resepsi di Pura Mangkunegaran dibagi dalam 5 kali shift yakni siang 3 kali malam 2 kali.
"Disesuaikan dengan undangan. Tentunya sudah diperhitungkan jangan sampai kurang," terangnya. (Surya/Arum Puspita/TribunStyle/Tribunsolo.com/ Adi Surya Samodra/ Ahmad Syarifudin)