Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memproyeksikan Kawasan Industri Kendal (KIK) menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.
Hal tersebut seiring dengan hadirnya investor asing dari 11 negara yang mendirikan pabrik di KIK.
"Bagus lah pertumbuhannya, kita melihat kesuksesan Kawasan Industri Kendal ini betul-betul bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru," kata Ganjar Pranowo usai meninjau PT ECLAT Textile International, salah satu pabrik di KIK Kendal, Kamis (8/12/2022).
Ganjar pun mengajak masyarakat untuk menjaga kondusivitas lokal dan industrial agar semakin banyaknya investor dari negara lain datang ke Jawa Tengah, khususnya KIK.
"Perlu kita sampaikan kepada publik agar kita sangat berhati-hati menjaga kondusivitas, apalagi hubungan industrial yang saling menguntungkan. Sehingga investasi yang masuk betul-betul bisa baik," kata Ganjar.
Baca juga: Dorong Asnel Jadi Program Nasional, Ganjar Pranowo Dapat Dukungan Nelayan Pesisir DKI Jakarta
Dalam tinjauannya di pabrik PT ECLAT Textile International, Ganjar menemukan bahwa mayoritas buruh berasal dari Kabupaten Kendal.
Ganjar mengatakan, take home pay mereka sudah melebihi UMK dan difasilitasi pelatihan menjahit oleh perusahaan.
Ia pun bersyukur KIK bisa menyerap tenaga kerja lokal.
Baca juga: Zulhas Bebaskan Kader PAN Usulkan Ganjar hingga Anies Capres
Ganjar mengapresiasi para investor dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal yang telah serius mendukung penyerapan ketenagakerjaan ini.
"Maka kalau kita melihat, ketemulah investasi yang berkembang di Kendal betul-betul bisa menyerap tenaga kerja. Memang perusahaannya cukup serius menangani, pelatihannya sangat serius menangani, bahkan pemerintah daerah mendukung," kata Ganjar.
Ia mengatakan, Pemprov Jateng akan mendukung kehadiran sekolah-sekolah vokasi baru agar penerapan tenaga kerja di kawasan industri semakin maksimal.
Dengan begitu, katanya, para investor bisa mendapatkan tenaga kerja profesional.
"Maka kalau dari seluruh kawasan industri itu tumbuh, membutuhkan banyak tenaga kerja, maka sebetulnya sekolah-sekolah vokasi mesti kita siapkan. Ketemukan saja seperti di sini," jelas Ganjar.
Sebagai informasi, sampai saat ini terdapat 82 perusahaan dengan nilai investasti Rp 32 triliun di KIK. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal sendiri telah menyerap kurang lebih 17.650 tenaga kerja.