Jenderal Andika selama proses latihan operasi pembebasan sandera tersebut tetap berada di dalam mobil memantau pergerakan pasukan serta situasi pesawat yang dikuasai pembajak melalui layar yang menampilkan gambar dari berbagai sisi.
Jenderal Andika dalam latihan tersebut menjadi pihak pengambil keputusan.
Sehingga, keberhasilan dari operasi pembebasan sandera tersebut sangat ditentukan dirinya.
"Jajaran petir kalau memang dianggap sudah siap, langsung laksanakan," kata Jenderal Andika memberikan perintah kepada pasukan dalam latihan tersebut.
Mendengar perintah Jenderal Andika, pasukan Satbravo 90 Kopasgat TNI AU langsung bergerak dengan membuka pintu depan dan belakang pesawat secara cepat.
Pasukan pun langsung merangsak masuk melumpuhkan para pelaku teror di dalam pesawat dan membebaskan sandera.
Setelah situasi berhasil dikuasai, Jenderal Andika pun memerintahkan pasukan Bravo untuk memisahkan sandera dan teroris.
"Petir pastikan cek yang terakhir untuk para pembajak tidak ada yang menyusup di antara penumpang. Kedua, penumpang yang sifatnya emergensi dahulukan bersama VIP, setelah itu langsung tinggalkan sasaran," kata Jenderal Andika memberikan perintah.
Menanggapi seluruh rangkai operasi Albara TNI AU, Jenderal Andika menilainya sangat baik.
"Saya lihat tadi berbagai kemampuan operasi baik mulai dari misalnya infiltrasi oleh satuan Bravo, pasukan khusus misalnya ke pangkalan udara yang mungkin masih dikuasai oleh lawan dengan elemen-elemen berikutnya sampai dengan pendaratan dan operasi perebutan dan pengoperasian pangkalan udara."
"Ini menurut saya sangat mengagmkan karena komunikasinya itu sangat advance sehingga saya menjadi warga kehormatan pun, rasanya sangat bangga," katanya.
Baca juga: Tinjau Pengamanan Resepsi, Panglima TNI Andika Perkasa Doakan Kaesang Pangarep-Erina Gudono
Dapat Brevet Anti Lawan Bajak Udara
Selain diangkat menjadi warga kehormatan Kopasgat TNI AU, Jenderal Andika pun mendapat brevet anti lawan bajak udara dari Kopasgat.
Brevet anti lawan bajak udara disematkan kepada Jenderal Andika Perkasa usai pelaksanaan operasi Albara.