Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan adanya perusahaan baterai besar yang ingin membodohi Indonesia.
Namun dia bersyukur Indonesia memiliki putra-putri terbaik yang pada akhirnya Indonesia berhasil menyepakati perundingan kerjasama yang menguntungkan.
Perundingan dengan pabrik baterai CATL berlangsung hampir 4 bulan dan perundingan baru mencapai kesepakatan pada minggu ini.
Contemporary Amperex Technology (CATL) merupakan perusahaan besar asal China yang memproduksi baterai listrik.
Menurut Luhut, hasil dari perundingan tersebut merupakan perundingan dengan menghasilkan angka kesepakatan yang besar menguntungkan Indonesia.
"Selama hampir 4 bulan kita negosiasi dengan salah satu pabrik baterai terbesar di dunia CATL. Mengenai valuasi saja, dia pikir Indonesia masih seperti 8 tahun lalu yang bisa dibodohi. Saya beruntung di tempat saya itu ada anak - anak pintar, yang tadi malam akhirnya sepakat. Saya lapor presiden kemarin sore," kata Luhut saat memberikan pidato pada Peluncuran Strategi Nasional Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024, di kawasan Thamrin, Jakarta, Selasa (20/12/2022).
Baca juga: Menko Luhut Binsar Ungkap e-Katalog Rp1,6 Triliun Sarang Korupsi
Menkomarinves merasa bersyukur timnya pintar sehingga bisa menaikkan valuasi Hingga 850 juta dolar AS.
Kesepakatan perundingan ini segera ia sampaikan ke Presiden Jokowi.
"Valuasinya dari USD 850 juta. Kita bisa sampai pada USD 850 juta. Anda bayangkan, bisa menghemat berapa ratus juta dolar dalam satu perundingan internasional. Itu karena apa? Karena sudah mulai masuk pada anak-anak yang profesional," lanjutnya.
Pesan yang ingin dia sampaikan agar bangsa Indonesia berbangga dan tidak melecehkan bangsa sendiri.
Luhut juga menyebut orang yang melecehkan bangsa Indonesia sebagai penghianat.
Luhut menegaskan bahwa Indonesia tidak mau didikte, mendorong adanya kesetaraan seperti yang disampaikan Presiden Jokowi saat berpidato di Brussels.
"Perundingan antara CATL dan Antam, saya baru dilaporkan tadi malam jam 3 pagi. Karena itu angka yang besar, kita tidak mau didikte, tapi yang kita mau adalah kesetaraan seperti pidato presiden di Brussels. Jadi win-win. Tidak boleh negara ini didikte oleh siapa saja. Presiden sampaikan itu," ujarnya.
Seperti diketahui dalam Pidato Presiden Jokowi di Brussels pekan lalu di depan para pemimpin negara-negara Eropa ditekankan bahwa Indonesia menganut prinsip kesetaraaan dan dan tidak mau didikte negara lain.
Jokowi berpidato dalam pertemuan para pemimpin negara Eropa dan ASEAN atau EU-ASEAN.
Mengenai CATL
Contemporary Amperex Technology (CATL) merupakan perusahaan asal China yang sejak beberapa waktu lalu digadang-gadang akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia.
Kabarnya saat itu CATL akan menjalin kerja sama dengan perusahaan BUMN yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) meliputi penambangan dan pemrosesan nikel, bahan baterai EV, pembuatan baterai EV, dan daur ulang baterai.
CATL menguasai 56 persen pangsa pasar baterai EV di Asia.
CATL merupakan produsen baterai mobil listrik asal China.
Perusahaan ini merajai pasar baterai kendaraan listrik dunia dimana saat ini pangsa pasarnya telah emncapai 34 persen, meningkat dari 32 persen pada tahun 2021.
Sepertiga baterai kendaraan listrik di dunia berasal dari perusahaan ini.
CATL menyediakan baterai lithium-ion untuk mobil listrik Tesla, Peugeot, Hyundai, Honda, BMW, Toyota, Volkswagen, dan Volvo.
Kuartal II-2024, Indonesia Mulai Produksi Baterai Kendaraan Listrik Sendiri
Pemerintah optimistis Indonesia mampu melakukan produksi baterai listrik secara mandiri pada 2024.
Seiring dengan langkah pemerintah mendorong industri nikel bekerja sama dengan pihak asing.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Indonesia tengah mempersiapkan hal ini.
Sehingga, hilirisasi dari mineral ini bisa semakin memutar roda perekonomian dalam negeri.
“Sekarang sedang jalan. Tadi saya kan udah bilang 2024 kuartal II atau III kita akan produksi baterai kita sendiri. Kerja sama dengan CATL, LG, atau industri lain,” ujar Luhut pada acara Seminar Climate Change, Decarbonization, Sustainability & Green Economy yang diadakan oleh LPS di Bali, Rabu (9/11/2022) seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Memang, pemerintah untuk mendorong pembangunan industri baterai kendaraan listrik memang baru mencuat ke permukaan setahun terakhir.
Bentuk paling riilnya berupa pendirian Indonesia Battery Corporation (IBC) atau PT Industri Baterai Indonesia pada Maret 2021.
Empat Badan Usaha Milik Negara itu yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), MIND ID (Persero), PT Pertamina (Persero) dan PLN (Persero) menjadi pemegang saham IBC dengan porsi kepemilikan masing-masing 25 persen.
Beban berat tersemat di pundak IBC; membangun dan mengembangkan industri baterai yang terintegrasi. Mulai dari penambangan bijih nikel hingga daur ulang baterai bekas.
Teknologi dan biaya investasi yang besar menjadi kendala buat Indonesia. Tapi, negeri ini punya modal utama lainnya; ketersediaan bahan baku berupa bijih nikel yang melimpah.
Merujuk data United States Geological Survei (USGS), cadangan nikel Indonesia mencapai 52 persen dari total cadangan nikel dunia.
Di sinilah posisi Antam menjadi strategis lantaran perusahaan pelat merah itu merupakan pemilik cadangan nikel terbesar kedua di Indonesia.