Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT KAI Daop 1 Jakarta memastikan tak ada penjualan tiket yang dilakukan oleh calo di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat yang sempat dikabarkan terjadi pada Jumat (23/12/2022) lalu.
Kepala Humas KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, hal itu dipastikan setelah pihaknya melakukan penelusuran terhadap dua orang yang diduga sebagai calo tiket di Stasiun Gambir.
"Setelah dilakukan klarifikasi terhadap dua pihak tersebut mengakui bahwa yang bersangkutan menawarkan tiket travel dengan sasaran calon penumpang yang tidak kedapatan tiket. Daop 1 Jakarta memastikan tidak ada calo tiket di Stasiun Gambir," kata Eva dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Minggu (25/12/2022).
Dikatakan Eva, bahwa dalam sistem penjualan tiket kereta api saat ini dilakukan secara online dimana dalan transkasi harus memasukan data pribadi salah satunya Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Lanjut Eva, nantinya data tersebut akan dilakukan pengecekan sekaligus calon penumpang wajib menunjukan kartu identitas dan apabila tidak sesuai maka calon penumpang tersebut tak bisa melanjutkan perjalanan.
Baca juga: KAI Catat Ada Penurunan Jumlah Penumpang yang Berangkat dari Stasiun Pasar Senen dan Gambir Hari Ini
"Data pada tiket yang sudah dibeli juga tidak bisa dilakukan perubahan sewaktu-waktu atau dalam waktu cepat," ucapnya.
"Sehingga tidak bisa oknum tertentu membeli tiketnya dulu baru kemudian dijual karena ada sistem input data tadi serta perubahan data atau pergantian nama yang tidak bisa dilakukan," sambungnya.
Eva pun menegaskan, bahwa pembelian tiket di loket hanya bisa dilakukan pada tiga jam sebelum keberangkatan.
Sementara itu untuk masa Nataru kali ini, dikatakan Eva tiket kereta api mayoritas sudah terjual melalui sistem online.
Berikut adalah syarat dan ketentuan Pembelian dan Pembatalan Tiket KA:
Persyaratan dan Ketentuan
1.Pembatalan tiket dilakukan selambat-lambatnya 30 menit sebelum jadwal keberangkatan KA,
2.Permohonan pembatalan tiket harus pemilik tiket yang bersangkutan dan dapat menunjukkan bukti identitas asli yang sesuai dengan data yang tercantum pada tiket serta menyerahkan fotocopynya,
3.Dalam hal pemohon pembatalan tiket bukan pemilik tiket, maka wajib melampirkan surat kuasa bermaterai dari pemilik tiket kepada yang dikuasakan untuk melakukan pembatalan tiket dengan tetap menunjukkan bukti identitas asli pemilik tiket dan menyerahkan fotocopinya,
4.Perubahan jadwal dapat dilakukan selambat-lambatnya 60 menit sebelum jadwal keberangkatan KA yang tercetak pada tiket,
5.Pembatalan tiket, ubah jadwal dan ubah tempat duduk dikenakan bea sebesar 25 persen dari harga tiket diluar bea pesan,
6.Tiket yang dibatalkan, ubah jadwal dan ubah tempat duduk dan fotocopy kartu identitas serta surat kuasa (jika pembatalan diwakilkan) dilampirkan dalam formular pembatalan,
7.Pengambilan bea tiket akan dilakukan 30 hari setelah proses pembatan,
8.Jika formulir pembatalan hilang, maka wajib menunjukkan surat kehilangan dari Kepolisian Republik Indonesia kepada petugas,
9.Jika dalam waktu 45 hari sejak proses pembatalan pengembalian bea melalui proses transfer belum masuk ke rekening pemohon, maka segera menghubungi contact center 121 (021-121 dari ponsel) atau Customer Service stasiun terdekat,
10.Dalam hal pengembalian bea secara tunai, maka dana dapat diambil di stasiun pada 08.00 – 16.00 WIB,
11.Jika dalam waktu 1 tahun sejak proses pembatalan, bea pengembalian tiket tidak diambil, maka bea tersebut akan menjadi milik perusahaan.
Selain di stasiun, pemesanan tiket KA dapat dilakukan melalui website resmi PT KAI, aplikasi KAI Access dan channel-channel resmi yang bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) .
Sebelumnya diberitakan, Calo tiket masih terlihat berkeliaran di Stasiun Gambir jelang Natal dan Tahun Baru 2023.
Kini, Stasiun Gambir sudah dipadati calon penumpang yang hendak melakukan perjalanan baik jarak jauh maupun jarak menengah.
Pengamatan wartawan Tribun Network di lokasi, ratusan calon pemudik memenuhi setiap sudut Stasiun Gambir, Jakarta.
Meski telah disediakan kursi untuk menunggu keberangkatan, masih banyak calon penumpang yang rela berdiri sebab tak kebagian bangku-bangku tersebut.
Tak hanya itu, dari ratusan calon penumpang yang didominasi oleh rombongan keluarga.
Terselip keberadaan calo tiket atau perantara yang kerap mondar-mandir di seluruh area Stasiun Gambir.
Sedikitnya ada tiga orang lelaki paruh baya yang bergerombol seraya menawarkan tiket-tiket perjalanan kereta api di Stasiun Gambir.
Mereka kerap berseliweran dan menghampiri sejumlah calon penumpang yang baru saja memasuki pintu utama Stasiun Gambir.
Sesekali, tiga lelaki paruh baya itu berpencar seakan tengah membidik sasarannya masing-masing.
Namun, sebagian calon penumpang itu nampak tak menghiraukan keberadaan dari calo tiket tersebut.
Bahkan, sebagian calon penumpang yang dihampiri, justru seakan acuh terhadap tawaran dari para calo tiket itu. Calon penumpang lebih memilih untuk mengantre di konter pelaporan atau check-in counter dan mencetak tiket di mesin yang telah disediakan.
Kemudian, pada konten pelaporan tiket di Stasiun Gambir, setidaknya terdapat dua petugas yang siap melayani calon penumpang dalam mencetak tiket perjalanan.