News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serba-serbi Tampon: Tips Pilih Ukuran Tampon, Cara Pakai Tampon, dan Atasi Rasa Sakit

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tampon, menstrual cup, pembalut - Berikut ini tips memilih ukuran tampon, penggunaan tampon yang benar, dan tips mengatasi rasa sakit jika sulit memasukkan tampon.

TRIBUNNEWS.COM - Tampon adalah sebuah produk yang berfungsi menyerap aliran darah selama periode menstruasi.

U.S Food and Drug Administration (FDA) mengatakan tampon hanya bisa digunakan sekali pakai.

Tampon yang digunakan kembali dapat membawa risiko infeksi tambahan seperti infeksi ragi, jamur, dan bakteri.

Tampon terbuat dari katun, rayon, atau campuran keduanya.

Serat penyerap yang digunakan dalam tampon yang baik dibuat dengan proses pemutihan yang bebas dari unsur klorin.

Baca juga: Mengenal Tampon: Manfaat, Cara, dan Tips Menggunakannya

Tampon cocok digunakan oleh wanita yang memiliki aktivitas atletik air, seperti perenang.

Selain itu, bentuk tampon juga ideal untuk digunakan saat mengenakan pakaian renang.

Dari segi bahan, tampon dapat menjadi pilihan jika ingin menghindari iritasi akibat penggunaan pembalut.

Ukuran tampon

Tampon memiliki berbagai ukuran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

Tampon biasanya ringan, biasa atau super, dengan ukuran yang menunjukkan tingkat daya serapnya, seperti dijelaskan di laman Today.

Ukuran tampon yang tepat adalah yang menyerap aliran darah tanpa kebocoran terus-menerus, namun pengguna juga tidak bisa merasakannya di dalam.

Jika tampon sering bocor, mungkin karena tamponnya terlalu kecil.

Jika bisa diraba mungkin karena tamponnya terlalu besar atau kurang didorong masuk.

Selain itu, aliran menstruasi dapat sangat bervariasi antara hari pertama dan terakhir menstruasi, namun juga dapat bervariasi sepanjang hari.

Sebaiknya, pengguna selalu sedia berbagai ukuran tampon untuk bersiap menghadapi kemungkinan kebocoran.

Simak informasi mengenai tampon, salah satu metode untuk menyerap aliran menstruasi pada perempuan. Beserta manfaat, cara dan tips menggunakannya. (en.wikipedia.org)

Baca juga: Apa Itu Tampon? Berikut Penjelasan, Fungsi dan Cara Memakainya

Apakah penggunaan tampon dapat menyebabkan sakit?

Sebuah tampon tidak akan sakit jika dimasukkan dengan benar ke dalam vagina.

Jika tampon tidak dimasukkan secara keseluruhan ke dalam vagina, maka dapat menyebabkan ketidaknyamanan, terutama pada lubang vagina.

Penyebab rasa sakit lainnya adalah jika tampon penyerap super digunakan saat aliran menstruasi lebih ringan.

Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit karena kekeringan pada vagina.

Saat aliran menstruasi sedang ringan, maka lebih baik menggunakan pembalut atau tampon yang ramping.

Penyebab rasa sakit saat menggunakan tampon lainnya adalah kekeringan pada vagina.

Hal ini terjadi saat pengguna tampon sulit untuk memasukkannya karena lubang vagina yang kering.

Penggunaan pelumas dapat membantu menggeser tampon.

Jika ada rasa sakit lainnya, sebaiknya pengguna menghubungi layanan kesehatan untuk memastikan tidak ada tampon yang tertinggal di dalam tubuh, nyeri panggul karena infeksi, vaginismus, PMS, dan lain-lain.

Ilustrasi tampon (freepik)

Baca juga: Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari saat Menstruasi, Bisa Picu Kram Perut Lebih Parah

Tips penggunaan tampon

Berikut ini tips penggunaan tampon yang dibagikan oleh FDA.

1. Ikuti semua petunjuk berlabel

2. Cuci tangan Anda sebelum dan sesudah menggunakan tampon untuk membantu mengurangi penyebaran bakteri

3. Hanya gunakan tampon saat Anda sedang menstruasi.

Tampon tidak dimaksudkan untuk digunakan pada waktu lain atau untuk alasan selain menstruasi.

4. Ganti tampon setiap 4 hingga 8 jam.

Jangan pernah memakai tampon tunggal selama lebih dari 8 jam sekaligus.

5. Gunakan tampon dengan daya serap terendah yang dibutuhkan.

Jika Anda bisa memakai satu tampon hingga delapan jam tanpa menggantinya, daya serapnya mungkin terlalu tinggi.

6. Hubungi penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami nyeri, demam, atau gejala tidak biasa lainnya setelah menggunakan tampon.

7. Ketahui tanda-tanda sindrom syok toksik (TSS) dan cara mengurangi risikonya

Gejala dan tanda TSS mungkin termasuk demam mendadak (biasanya 102°F atau lebih), muntah, diare, pingsan atau perasaan seperti akan pingsan saat berdiri, pusing, atau ruam yang terlihat seperti terbakar sinar matahari.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Tampon

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini