TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu tentang reshuffle di Kabinet Indonesia Maju kian menguat, apa saja fakta-fakta seputar perombakan kabinet sejauh ini? Berikut rangkumannya.
1. Pernyataan Jokowi di Stasiun Manggarai
Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak banyak berbicara saat ditanya mengenai rencana perombakan kabinet Indonesia Maju (KIM).
Presiden hanya menyimak pertanyaan dari wartawan ketika ditanya soal reshuffle, usai meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 1, pada Senin, (26/12/2022).
“Ya saya dengar,” kata Presiden menjawab pertanyaan wartawan soal reshuffle.
2. Reaksi Jokowi saat ditanya bagaimana nasib menteri nasdem
Presiden hanya menyimak pertanyaan dari wartawan ketika ditanya soal reshuffle, usai meresmikan pengembangan Stasiun Manggarai tahap 1, pada Senin kemarin.
Presiden hanya memberikan Clue saat ditanya mengenai saran PDIP bahwa menteri yang harus direhuffle yakni Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Kedua menteri tersebut berasal dari Partai NasDem yang sudah mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan pada Pilpres 2024.
Baca juga: Posisi Andika Perkasa Jika Presiden Jokowi Lakukan Reshuffle Kabinet, Begini Penjelasan Pengamat
“Cluenya (tangan bikin huruf O),” kata Presiden.
3. Respons NasDem, Demokrat, dan PKS
Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Nasdem Effendi Choirie mengatakan pihaknya siap menerima apapun keputusan Presiden Jokowi terkait reshuffle kabinet.
“Bagi Nasdem siap menghadapi segala situasi,” kata Effendi Choirie saat dihubungi wartawan, Jumat (23/12/2022).
Ia mengatakan, Nasdem hanya bisa mengikuti apapun keinginan Jokowi.
Termasuk, terkait perombakan formasi Kabinet Indonesia Maju. “Itu hak prerogatif Presiden, silahkan, apa maunya,” ujarnya.
Namun, Effendi enggan berkomentar banyak ketika ditanya soal urgensi reshuffle kabinet saat ini.
Dalam pandangannya, segala pertimbangan hanya diketahui oleh Jokowi selaku presiden.
Sementara itu, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dilansir dari kompas.tv mengingatkan Jokowi agar berhati-hati dalam mengambil keputusan melakukan reshuffle kabinet.
Ia menyebut, setiap kebijakan reshuffle kabinet tersebut terselip harapan besar dari rakyat agar kinerja pemerintah bisa lebih baik lagi ke depannya.
"Beliau (Presiden Jokowi) sebaiknya sangat berhati-hati jika memang benar akan melakukan reshuffle. Ada harapan besar rakyat di dalamnya jika benar Presiden Jokowi mau melakukan reshuffle," kata Herzaky kepada wartawan, Senin (26/12/2022).
Menurut dia, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Karena itu, yang mengetahui kebutuhannya di kabinet dan kebutuhan pemerintahannya seperti apa.
"Apakah memang perlu ada reshuffle atau tidak. Siapa yang perlu direshuffle dan kapan harus direshuffle."
"Penilaian kinerja tiap menterinya juga yang tahu beliau sendiri. Mana yang masih perlu diakselerasi, mana yang sudah sesuai dengan harapan beliau, dan mana yang harus diganti pejabatnya untuk memperbaiki kinerjanya," ujarnya.
Ia berharap agar reshuffle nanti bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat, bukan langkah politis semata, yang tak berdampak bagi nasib rakyat banyak yang kesusahan sejak pandemi.
"Presiden Jokowi dan rakyat, kalau malah menterinya tidak fokus bekerja memperbaiki kondisi negeri kita yang sedang berat ini," ujarnya.
Terpisah, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) Mardani Ali Sera mengingatkan Presiden Jokowi harus bijag dalam dua tahun terakhir masa jabatannya.
Menurutnya, lebih baik Jokowi menjaga soliditas kabinetnya dibanding melakukan reshuffle kabinet.
"Di masa akhir pengabdiannya, bagus menjaga soliditas," kata Mardani kepada wartawan, Senin (26/12/2022).
Menurut Mardani, dengan adanya soliditas dalam kabinet pemerintahan akan berjalan baik.
"Ketimbang membuat kebisingan yang tidak perlu dengan reshuffle terburu-buru," ucapnya.
Daftar 6 Menteri yang Dicopot Jokowi di Periode Kedua
Apabila Jokowi benar-benar melakukan reshuffle kabinet, hal itu merupakan perombakan kabinet ketiga yang dilakukan di periode kedua pemerintahannya, 2019-2024.
Berikut ini daftar enam menteri yang dicopot Jokowi dalam dua reshuffle terakhir:
1. Wishnutama Kusubandio
Wishnutama Kusubandio dicopot dari jabatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam reshuffle kabinet pertama periode kedua pemerintahan Jokowi pada 22 Desembe 2022.
Posisi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kemudian diserahkan kepada kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno.
Padahal dalam Pilpres 2019, Sandiaga Uno merupakan rival politik Jokowi dimana Sandiaga menjadi calon wakil presiden berpasangan dengan Prabowo Subianto.
Tidak jelas apa yang melatarbelakangani pencopotan Wishnutama.
Namun, masuknya Sandiaga Uno memperkokoh Partai Gerindra sebagai partai koalisi Jokowi setelah sebelumnya sang Ketua Umum, Prabowo Subianto, dipercaya sebagai Menteri Pertahanan sejak 23 Oktober 2019.
2. Terawan Agus Putranto
Selain Wishnutama, dalam reshuffle pertama itu, Jokowi juga mencopot Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.
Posisi Menteri Kesehatan kemudian dijabat Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri BUMN.
Pencopotan Terawan Agus Putranto di antaranya karena sorotan atas kinerja Terawan dalam penanganan Pandemi Covid-19.
Baca juga: Respons Ali Ngabalin soal Sinyal Reshuflle Kabinet Jokowi dan Isu Menteri NasDem akan Disingkirkan
3. Fachrul Razi
Fachrul Razi dicopot dari posisi Menteri Agama dalam reshuffle pertama pada 22 Desember 2020.
Kursi Menteri Agama kemudian diserahkan kepada Ketua Umum PP GP Anshor, Yaqut Cholil Qoumas.
Fahrul Razi merupakan purnawiratan TNI dan kader Partai Hanura.
Tidak diketahui pasti alasan yang melatarbelalangi pencopotan Fahrul Razi.
4. Agus Suparmanto
Agus Suparmanto dicopot dari posisi Menteri Perdagangan dalam reshuffle pertama.
Kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini kemudian digantikan Muhammad Luthfi yang kemudian juga dicopot dalam reshuffle kedua.
Tidak diketahui pasti alasan pencopotan Agus Suparmanto.
Namun diduga karena kinerjanya yang dianggap tidak maksimal dalam penanganan perdagangan, utamanya terkait impor.
5. Muhammad Luthfi
Muhammad Lutfi dicopot dari posisi Menteri Perdagangan dalam reshuffle kedua Kabinet Indonesia Maju pada 15 Juni 2022.
Kursi Muhammad Luthfi diserahkan kepada Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Alasan pencopotan Muhammad Luthi lantaran kinerjanya yang dianggap gagal dalam penanganan persoalan harga kebutuhan pokok terutama minyak goreng.
Selain itu, pencopotan itu juga diduga untuk mengakomodir PAN yang resmi masuk ke Kabinet dan menjadi partai koalisi.
6. Sofyan Djalil
Baca juga: PDIP Incar Dua Menteri Nasdem Dicopot dari Kabinet, Pengamat Bilang Gara-gara Capreskan Anies
Menteri selanjutnya yang pernah dicopot Jokowi adalah Sofyan Djalil.
Ia dicopot dari posisi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Posisi Sofyan Djalil digantikan mantan Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto.
Hadi memang dikenal cukup dekat dengan Jokowi.
Soal alasan pencopotan Sofyan Djalil, tidak diketahui alasannya secara pasti.