Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kedatangan dua pesawat jet Dassault asal Perancis dengan jenis Falcon 7X dan Falcon 8X di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2022).
Dua pesawat ini didatangkan sebagai kekuatan tambahan bagi TNI Angkatan Udara (AU).
Prabowo Subianto menyebut kedua pesawat tersebut sebagai pesawat Kodal atau Komando Pengendalian.
"Hari ini kita berbangga ada perkuatan tambahan untuk TNI Angkatan Udara, dua pesawat yang kita sebut pesawat Kodal, Komando Pengendalian," kata Prabowo seperti ditayangkan Kompas TV, Rabu.
"Ini adalah pesawat dari Perancis, ada 7X Falcon dan 8X Falcon, nantinya tahun depan dua-duanya jadi 8X terbaru," lanjut Prabowo.
Baca juga: Prabowo Saksikan Manuver Jupiter Aerobatic, Dassault Rafale, dan Black Hawk Pada Indo Aerospace 2022
Adapun peruntukan dari pesawat ini adalah untuk mempercepat pergerakan unsur pimpinan Mabes TNI dan Mabes pada tiga matra melaksanakan fungsi kepemimpinannya.
"Diperuntukan untuk unsur pimpinan dapat bergerak dengan cepat bergerak untuk melaksanakan fungsi kepemimpinannya, mendukung Mabes TNI dan Mabes tiga angkatan. Sehingga pimpinan TNI, pimpinan angkatan bisa lebih memiliki kecepatan bergerak," ujarnya.
Prabowo menegaskan Indonesia yang punya wilayah lebih besar dari gabungan seluruh negara Eropa sangat membutuhkan pertahanan udara yang kuat.
Terlebih Indonesia juga terdiri dari kepulauan-kepulauan yang membentang luas.
Baca juga: Prabowo Beli 42 Pesawat Tempur Dassault Rafale Cs dari Prancis: Ini Pro dan Kontranya
Kedatangan dua pesawat asal Prancis ini kata Prabowo, jadi salah satu rencana dan pembangunan kekuatan TNI sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Kita memerlukan TNI yang kuat, kita memerlukan angkatan udara yang kuat karena negara kita sangat-sangat besar. Negara kita seluas Eropa. Eropa itu 27 negara, kita 1 negara. Jadi kita sangat butuh pertahanan udara yang sangat kuat," tuturnya.
"Kita negara kepulauan yang sangat luas, memiliki air dan daratan yang luas. Jadi saya sebagai Menteri Pertahanan diberi tugas oleh Presiden untuk merencanakan dan membangun kekuatan TNI," pungkas Prabowo.