Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengantisipasi cuaca buruk seperti hujan lebat yang berpotensi menimbulkan banjir di wilayah Jakarta dan kota penyangga di sekitarnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pun melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) melalui penyemaian garam (NaCl) pada potensi awan yang memiliki kelembaban relatif (relative humidity).
Hal ini agar awan tersebut menghasilkan hujan yang turun di atas laut sebelum mencapai Jabodetabek.
Upaya ini pun diimplementasikan dengan bersinergi bersama TNI Angkatan Udara (AU) terkait fasilitas penyemaiannya.
Serta Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait informasi mengenai potensi awan, agar proses TMC bisa dilakukan secara efektif.
Baca juga: Ancol Tembus 18.000 Pengunjung di Tengah Isu Badai Dahsyat akan Landa Jakarta Hari Ini
Koordinator Laboratorium TMC BRIN, Budi Harsoyo mengatakan bahwa teknik ini digunakan untuk mencegah terjadinya hujan dengan intensitas sangat tinggi di wilayah Jakarta dan Jawa Barat.
Hal ini mengacu pada kondisi curah hujan yang tinggi beberapa hari terakhir ini.
"Strategi yang akan kami lakukan mengamankan Pantura Jabar (pantai utara Jawa Barat) dan Jakarta, kita mencegah awan-awan yang terpantau dari radar BMKG masuk ke Jakarta dan pantura," kata Budi dalam tayangan Kompas.TV, Rabu (28/12/2022).
Jika biasanya TMC digunakan untuk menyemai garam pada awan untuk menurunkan hujan di titik yang mengalami kemarau atau kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kali ini teknik penyemaian NaCl ini dimanfaatkan untuk membuang hujan pada potensi awan yang akan melintasi langit Jakarta dan Jawa Barat (Jabar).
"Kita jatuhkan lebih awal, kalau nggak disemai, maka akan jatuh di Jakarta," jelas Budi.
Terkait penyemaian NaCl tersebut, kata dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI AU untuk mengerahkan 2 pesawat Casa.
"Kita didukung 2 pesawat Casa dari Skuadron 4 Malang," papar Budi Harsoyo.
Penyemaian pun dilakukan dalam 6 sorti penerbangan, dengan tiap sorti maksimal dapat mengangkut 800 kg NaCl.
Namun tidak menutup kemungkinan akan ada tambahan sorti jika masih ada potensi hujan sangat lebat di wilayah Jabodetabek.
"Satu kali sorti penyemaian kapasitas angkutnya 800 kg. Hari ini 6 kali sorti, tapi menyesuaikan (jika perlu tambahan sorti)," tutur Budi.
Kendati demikian, Budi kembali menekankan bahwa fungsi TMC adalah memodifikasi cuaca, yakni mengurangi intensitas hujan atau memunculkan potensi awan yang akan menghasilkan hujan.
Teknologi ini tidak bisa menghilangkan potensi hujan yang ada saat ini hanya meminimalisir intensitasnya agar tidak memicu terjadinya banjir.
"Kita tidak bida menghilangkan, tapi bisa mengurangi intensitas (hujan)," pungkas Budi.