TRIBUNNEWS.COM – Menanggapi informasi mengenai kenaikan tarif KRL yang beredar beberapa waktu terakhir ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan belum ada rencana kenaikan tarif KRL dalam waktu dekat. Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menyampaikan bahwa nantinya akan diperlakukan penyesuaian besaran subsidi PSO demi memastikan tarif KRL tetap terjangkau dengan pelayanan optimal.
Adita juga menjelaskan bahwa Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) sedang mengkaji penerapan sistem pembayaran KRL yang berimbang agar subsidi PSO yang dialokasikan untuk moda transportasi ini lebih tepat sasaran.
"Salah satu opsi yang tengah kami kaji adalah pilihan-pilihan kartu perjalanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan kemampuan membayar," ungkap Adita.
Lebih lanjut, Adita menjelaskan bahwa opsi pilihan kartu perjalanan yang sedang mengkaji ini merupakan upaya untuk memastikan pembiayaan subsidi atau Public Service Obligation (PSO) dapat tepat sasaran dan dimanfaatkan oleh yang membutuhkan.
"Perlu dipahami bahwa tarif KRL masih disubsidi negara lewat PSO. Dengan adanya kenaikan biaya operasional dan belum ada rencana kenaikan tarif, maka perlu dilakukan berbagai upaya agar besaran PSO tetap dapat dikelola dengan baik dan tepat sasaran untuk masyarakat yang membutuhkan,” ungkap Adita.
Sejalan dengan proses pengkajian yang sedang dilakukan, masyarakat diminta untuk tetap tenang dan tidak panik serta menunggu informasi lebih lanjut sampai kajian selesai dilakukan oleh DJKA.
"Kami mengimbau masyarakat untuk menunggu informasi lebih lanjut sampai kajian selesai dilakukan. Masukan dan saran yang disampaikan oleh masyarakat akan menjadi bahan pertimbangan kami," ujar Adita.