Menhan Prabowo Tinjau Pesawat Interim Falcon 7X dan 8X TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma

Penulis: Gita Irawan
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, meninjau pesawat interim Falcon 7X dan 8X TNI AU, di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (28/12/2022).
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, meninjau pesawat interim Falcon 7X dan 8X TNI AU, di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (28/12/2022).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, meninjau pesawat interim Falcon 7X dan 8X TNI AU, di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (28/12/2022).

Pesawat tersebut merupakan bagian dari pembangunan kekuatan TNI melalui program-program pengadaan Alutsista yang canggih dan modern.

Prabowo mengatakan pesawat Falcon 7X dan 8X merupakan sebagian dari materiil kontrak pada pengadaan Interim Multi Role Combat Aircraft (MRCA), dalam hal ini pesawat tempur Rafale.

Kontrak MRCA terdiri atas 6 pesawat tempur Rafale, dan pesawat VIP Falcon 8X yang merupakan bagian awal dari kontrak pengadaan 36 pesawat Rafale lainnya yang saat ini masih dalam fase penyiapan anggaran.

Pesawat Falcon 7X dan 8X adalah upaya negosiasi Kemhan dengan Dassault Aviation.

Dari negosiasi tersebut, selain mendapatkan pesawat tempur Rafale untuk TNI AU, juga didapatkan tambahan pesawat angkut VIP.

Pesawat Falcon 7X dan 8X memiliki keunggulan yaitu memiliki jangkauan tempuh yang jauh dan dapat landing dengan baik pada landasan pacu yang pendek.

Baca juga: Prabowo Terima Kedatangan Dua Pesawat Jet Falcon Buatan Perancis: Tambahan Kekuatan TNI AU

Pengiriman pesawat Falcon 8X yang sesungguhnya akan dilakukan secara bertahap kurang lebih 1 (satu) tahun.

Saat ini pesawat tersebut masih dalam proses produksi.

Namun dengan adanya serah terima pesawat interim dalam kontrak pengadaan MRCA, TNI sebagai user dapat menggunakan pesawat tersebut untuk keperluan operasi dan pelatihan baik pilot, mekanik dan kabin crew.

Dengan demikian, bila pesawat yang sebenarnya datang nantinya TNI AU telah siap dan mampu menguasai pesawat tersebut baik dari aspek operasional maupun pemeliharaannya.

Prabowo menjelaskan bahwa perkuatan atau tambahan untuk TNI AU dua pesawat Komando Pengendalian atau Pesawat Kodal tersebut diperuntukkan bagi unsur pimpinan yang diharapkan dapat dengan cepat bergerak melaksanakan fungsi kepemimpinannya pada Markas Besar TNI dan Tiga Angkatan.

"Jadi pimpinan TNI dapat lebih memiliki kecepatan bergerak. Ini adalah pesawat dari Prancis, Dassault, 7X dan 8X Falcon nantinya kedua pesawat akan menjadi 8X yang terbaru," kata Prabowo di lama resmi Kementerian Pertahanan, kemhan.go.id pada Rabu (28/12/2022).

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto, meninjau pesawat interim Falcon 7X dan 8X TNI AU, di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Rabu (28/12/2022). (Biro Humas Setjen Kemhan)

Prabowo mengatakan Indonesia memerlukan TNI yang kuat sebagai negara besar negara.

Indonesia, kata dia, sangat membutuhkan pertahanan udara yang sangat kuat sebagai negara kepulauan yang sangat luas serta memiliki lautan dan daratan yang sangat luas.

"Saya diberi tugas oleh Presiden RI untuk merencanakan dan membangun kekuatan TNI," kata Prabowo.

Prabowo mengatakan di dunia pertahanan ada sebuah peribahasa latin berbunyi Si vis Pacem Para Bellum yang berarti jika kita ingin damai maka kita harus bersiap untuk berperang.

Terlebih lagi, kata dia, di masa sekarang ini, situasi dan kondisi sudah jauh berkembang pesat di segala bidang tak terkecuali perkembangan lingkungan strategis baik nasional, regional maupun global yang terus bergerak dinamis dan kompleks.

Menurutnya dinamika tersebut dapat memunculkan berbagai macam ancaman, baik militer, nonmiliter, maupun hibrida yang diprediksi masih akan mengancam kepentingan nasional kita di masa mendatang.

Baca juga: Temui Kiai Sepuh NU Jatim, Menhan Prabowo Diskusi Perkuat Keutuhan NKRI

Negara Indonesia, kata dia, harus menjadi negara yang kuat karena Indonesia adalah bangsa yang besar dan kaya.

Untuk itu, lanjut dia, TNI harus menjadi komponen utama yang kuat agar dapat menjaga kekayaan Indonesia dengan cara menyiapkan pesawat-pesawat tempur canggih maupun Alutsista yang modern.

"Oleh karenanya, keberadaan pesawat Falcon 7X dan 8X yang ada dihadapan kita sekalian merupakan langkah nyata Kemhan dalam menyiapkan itu semua," kata Prabowo.

"Saya berharap, kehadiran pesawat-pesawat tersebut, harus dibarengi dengan peningkatan sumber daya manusia sehingga pesawat ini dapat dioperasikan dengan baik," sambung dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini