Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara menegaskan partainya tidak dalam posisi mengajak Sandiaga Uno bergabung dengan partai berlambang ka'bah itu.
Namun Amir memastikan partainya terbuka kepada siapapun yang ingin bergabung dengan PPP.
"Kalau ada pihak yang mau bergabung (PPP) pasti terbuka. Kita tidak dalam posisi mengajak karena kami tahu Pak Sandi masih di Gerindra tapi kalau bergabung kita akan terbuka," kata Amir kepada wartawan di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (8/1/2023).
Ketua Fraksi PPP DPR RI itu menyebut komunikasi partainya dengan Sandiaga Uno sudah intens sejak era Suharso Monoarfa masih menjabat ketua umum PPP.
Baca juga: Gus Choi Akui Isu Reshuffle untuk Copot Menteri dari Nasdem Bukan Sekadar Isapan Jempol: Kami Siap
Terbaru, Sandiaga Uno menghadiri Silaturahmi Akbar PPP DIY di Stadion Kridosono, Kota Yogyakarta, pagi ini.
"Memang sejak dulu sejak jaman Pak Harso memang sudah komunikasi. Saya kira kalau komunikasi personal sudah intens. Kalau persoalan keputusan nanti diserahkan ke Pak Sandi, " ucapnya.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
10 Latihan Soal & Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Bab 1, Interaksi Antarnegara Asia dan Negara Lainnya
Prabowo soal Isu Sandiaga Keluar dari Gerindra: Kalau Mau Pisah, Yang Baik
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memastikan akan menghormati keputusan setiap kadernya yang akan hengkang.
"Kalau mau pisah, pisah yang baik, silakan. Saya katakan semua partai baik, kita harus hormati," ujar Prabowo saat memberikan sambutan persemian Kantor Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dan Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra di Kawasan Slipi, Sabtu (7/1/2023).
Prabowo mencontohkan saat dirinya keluar dari Partai Golkar sebagai anggota dewan penasiahat pada 12 Juli 2008.
Hal itu ia lakukan secara baik dengan menghadap Ketua Umum Golkar saat itu Jusuf Kalla.
"Aku bikin surat pengunduran diri kepada Partai Golkar untuk pamit," jelasnya.
Lebih lanjut, Prabowo menyangkan sikap kader yang mengaku masih bagian dari partai, namun tidak mengikuti instruksinya.
Tindakan tersebut dinilai Prabowo akan menghacurkan partai berlambang garuda itu.
"Kekompakan kerjasama baik itu yang membuat kita kuat dan unggul, kita tak berpikir sesaat tapi jangka panjang untuk bangsa negara," tandas Prabowo.