"Oh, tapi kan dibilang kamu siap dipenjara, dibilang begitu kan sama Ferdy Sambo?" kata majelis hakim.
"Iya, sudah Wat, jangan ditutup-tutupi, buka aja semua, kata Pak Sambo begitu. Kamu siap kan dipenjara Wat ya, kata bapak gitu," tukas Kuat.
Ferdy Sambo Minta Kuat Ma'ruf Jujur
Ferdy Sambo ternyata sempat menelepon Kuat Maruf seusai skenario tembak menembak terkait kematian Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J telah terbongkar.
Kesaksian itu diungkap Kuat Maruf dalam agenda pemeriksaan sebagai terdakwa pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (9/1/2023).
Mulanya, Kuat Maruf diperiksa penyidik Bareskrim Polri pada 8 Agustus 2022. Saat itu, dirinya diperiksa dalam statusnya sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Saya datang ke Kantor Bareskrim, waktu jadi tersangka kalau enggak tanggal 8 atau tanggal 9, saya lupa. Itu saya belum pernah ditangkap," kata Kuat Maruf dalam persidangan lanjutan di PN Jakarta Selatan, Senin (9/1/2023).
Saat itu, Kuat Maruf mengaku bahwa dirinya masih menjelaskan mengenai skenario tembak menembak seperti yang diinginkan oleh Ferdy Sambo kepada penyidik Bareskrim Polri.
"Karena dapat panggilan. Kemudian saya datang. Terus diperiksa, saya masih berbohong," jelas Kuat Maruf.
Lebih lanjut, Kuat Maruf menambahkan Ferdy Sambo tiba-tiba menelepon penyidik yang sedang memeriksa Kuat Maruf. Saat itu, Ferdy Sambo meminta Kuat Maruf menceritakan sebenarnya karena skenario telah terbongkar.
"Terus Pak FS telepon penyidik saya. Kata dia "Wat, ini bapak mau ngomong." Terus Bapak ngomong ke saya, 'Sudah At, ceritain aja semuanya, bohong mulu, capek Wat. Sudah ceritain semuanya'," kata Kuat Maruf menirukan pernyataan Sambo.
Lalu, Kuat Maruf mengaku ditanyakan Sambo soal kesiapannya dipenjara seusai pengakuan tersebut. Lalu, dia menjawab hanya dengan menangis saat ditelepon Ferdy Sambo.
"'Kamu siap ya Wat?' saya bilang 'Siap apa Pak?' beliau bilang 'siap di penjara' kata bapak begitu, saya nangis saat itu," tukasnya.
Korban Pembunuhan