TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gejolak politik yang diwarnai dengan isu reshuffle kabinet di pemerintahan Jokowi-Maruf Amin diyakini tidak berdampak signifikan terhadap perekonomian Tanah Air.
Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah mengatakan perekonomian tetap berjalan
meskipun santer rumor perombakan kabinet oleh Presiden Joko WIdodo.
Menurut dia, perekonomian RI mampu menahan isu politik soal rencana reshuffle jilid III yang diprediksi akan diumumkan dalam waktu dekat.
"Perekonomian kita sudah cukup kebal terhadap gejolak politik. Yang bisa menahan atau menghambat perekonomian adalah kebijakan ekonomi (fiskal)," katanya kepada Tribun Network, Senin (9/1/2023).
Dosen Institut Perbanas tersebut menyampaikan ekonomi Indonesia justru sangat sensitif terhadap isu kenaikan pajak, kenaikan harga barang subsidi dan lain sebagainya.
Dia mengatakan, jika hal itu dilakukan pemerintah dampaknya besar terutama kepada indikator inflasi.
"Apabila pemerintah menaikkan pajak, menaikkan harga-harga bahan pokok, dan barang bersubsidi, itu yang lebih berdampak ke pertumbuhan ekonomi kita dan saya kira tidak akan dilakukan pemerintah tahun ini," ujarnya.
Dia berpendapat siapapun menteri yang akan diganti oleh Presiden Jokowi tentu akan memberikan perlambatan ke sektor tersebut.
Namun sentimen negatif tersebut hanya memerlukan adaptasi serta dipastikan tidak akan
berlangsung lama.
"Gejolak yang dimunculkan oleh pergantian menteri tidak akan berkepanjangan," tukasnya.
Baca juga: Gus Choi Akui Isu Reshuffle untuk Copot Menteri dari Nasdem Bukan Sekadar Isapan Jempol: Kami Siap
Piter menambahkan bahwa isunya bukan siapa menteri yang akan diganti tetapi siapa yg menggantikan.
Hal itu hanya diketahui oleh Presiden Jokowi sendiri sehingga nanti tugas dari pengganti menteri-lah mengerjakan tugas dan target yang ditetapkan kepala negara.
"Kalau yang menggantikan justru lebih buruk ya akan berdampak negatif, kalau yang menggantikan lebih bagus dampaknya akan positif," jelas Piter.
Baca juga: Bocorkan Soal Reshuffle, Wapres Maruf Amin: Presiden Serap Informasi Kinerja para Menteri
Beberapa kali perombakan kabinet dilakukan pada Rabu Pon yang dianggap sebagai hari baik bagi Presiden Jokowi.
Pada reshuffle kali terakhir pun dilakukan 15 Juni 2022 jatuh pada hari Rabu.
Namun selama masa pemerintahannya, Jokowi pernah melakukan reshuffle bukan pada hari
rabu yakni pada Selasa 22 Desember 2020.
Jokowi kembali melakukan reshuffle pada Rabu Pon, 12 Agustus 2015.
Ada enam menteri baru yang dilantik mulai dari Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Polhukam, Darmin Nasution Menko Perekonomian, hingga Rizal Ramli sebagai Menko Kemaritiman.
Jokowi kembali merombak jajaran kabinetnya di periode pertama pemerintahannya yang jatuh pada Rabu Pon, 27 Juli 2016.
Jokowi melantik Sri Mulyani Indrawati yang kala itu menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sebagai Menteri Keuangan.
Satu tahun berselang, Jokowi kembali merombak jajaran kabinetnya pada Rabu Pon, 27 Juli 2016.
Jika melihat kalender Jawa, Rabu Pon jatuh pada tanggal 1 Februari 2023. Dalam primbon Jawa Kuno, Rabu Pon diartikan sebagai mereka yang dapat menerangi hati setiap orang.
Selain itu, Rabu Pon dikenal sebagai sosok yang sopan, santun, teduh, dan pandai menyesuaikan diri dengan keadaan. (Tribun Network/Reynas Abdila)