"Sekarang Ibu kan sudah bikin, Ibu sudah turun loh, itu diketuai sama Mas Prananda. Jadi ada tempat pemantauan, absensi mesti jalan, coba bayangkan apa yang Ibu instruksikan harus dijalankan," ucap Megawati.
Putri Bung Karno ini menuturkan kepada kader yang tidak mau menjalankan instruksi partai agar segera keluar dari PDIP.
Megawati menegaskan kader PDIP tidak ada yang tidak turun ke bawah karena hanya itulah cara agar partai bisa memenangkan kontestasi.
"Lebih baik pindah, keluar, karena di kita yang diperlukan adalah sehati. Jadi makanya kenapa yang namanya (tema HUT) ini tadi, 'Genggam Tangan Persatuan', itu kalau enggak bonding rasanya ya anyep, anyep, enggak ada guna segini banyak," imbuhnya.
Momentum Lepas Kangen
Dalam harlah setengah abad PDI Perjuangan sengaja tidak mengundang partai politik lain.
Peringatan ulang tahun partai berlambang banteng moncong putih ini dilakukan sebagai bagian konsolidasi internal dalam rangka pemenangan pemilu 2024.
Megawati menegaskan HUT ke-50 PDIP berfokus kepada memperkuat jati diri sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.
Dia pun melempar pertanyaan kepada puluhan ribu kader partai yang hadir di lokasi tersebut.
"Kalian kangen tidak sama Ibu? kangen atau tidak sama Ibu?" tanya Megawati keras.
"Kangeeen," jawab ribuan kader PDIP yang mengenakan atribut merah.
Megawati mengaku jarang bertemu langsung dan dialog tatap muka dengan kader selama pandemi Covid-19.
Lalu, Megawati pun mengatakan bahwa perayaan HUT ke-50 PDIP merupakan hari yang bersejarah bagi partai berlambang banteng moncong putih itu.
Putri Sang Proklamator ini mengungkapkan rasa kangennya kepada para kadernya.
Maka dari itu, acara HUT PDIP ini bagian dari momen kangen-kangenan bersama kader partainya.
"Saya tidak muncul bertatap muka seperti ini sudah hampir 3 tahunan, jadi saya ingin tahu pasukan saya ini masih ada apa tidak. Ternyata Alhamdulillah," tegas Megawati.