TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengungkap momen lucu saat dirinya memanggil Jaksa Agung semasa menjabat Presiden RI.
Diketahui, Megawati menjabat sebagai Presiden RI pada periode 2001-2004, setelah Presiden Abdurachman Wahid alias Gus Dur diberhentikan MPR di tengah masa jabatannya.
Saat dipanggil, Jaksa Agung yang tidak diungkap namanya itu seketika mukanya berubah pucat.
Momen itu rupanya dilatarbelakangi kejadian di masa Orde Baru.
Dalam wawancara ekslusif KompasTV yang tayang, Selasa (11/1/2023), Megawati bercerita, suatu ketika di masa Orde Baru, dirinya dipanggil oleh Kejaksaan Agung untuk diperiksa.
Baca juga: Sekjen Jelaskan Maksud Megawati Bilang Jokowi Kasihan jika Tanpa PDIP
Saat diperiksa itu, dirinya diinterogasi oleh 6 jaksa.
Putri Proklamator Bung Karno ini diperiksa oleh pihak Kejaksaan mulai dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 20.00 malam dan belum diperbolehkan pulang.
Karena belum diizinkan pulang, Megawati kemudian bertanya apa yang sebenarnya hendak ditanyakan.
Mengingat ia seorang ibu yang memiliki anak dan suami.
"Saya tanya, 'sebetulnya apa sih yang mau ditanyakan kepada saya karena saya ini kan seorang ibu. Kalau saya mau ditangkap, ya ditangkap saja, tapi saya ndak mau kalau BAP-nya saya dibilang komunis. Saya Soekarnois. Saya teken'," kata Mega mengenang pertanyaan yang ia sampaikan kepada Jaksa.
Pihak Kejaksaan kemudian membantah akan menahan Megawati yang saat itu sudah menjadi bagian dari PDI.
"Ow tidak, tidak Ibu. Nanti sebentar lagi ibu akan kami pulangkan," kata Mega menirukan jawaban jaksa.
Menurut Mega, pemeriksaan terhadap dirinya bertele-tele lantaran daftar pertanyaannya hanya satu lembar tetapi ditanyakan berulang kali.
Momen pemeriksaan oleh Kejaksaan itu rupanya masih diingat Megawati saat ia menjadi Presiden RI pada 2001.
Lantas terjadilah hal lucu yaitu saat Hari Ulang Tahun Kejaksaan atau Hari Bhakti Adhyaksa.
Menjelang upacara peringatan Hari Bhakti Adhyaksa itu, Jaksa Agung sudah berada di ruang tunggu lokasi upacara.
Setelah tiba, Megawati kemudian meminta Jaksa Agung mendekat.
"Setelah saya Presiden, ketika Hari Adhyaksa ya. Di ruang tunggu saya panggil Jaksa Agung. 'Pak, deket sini, saya mau nanya." kata Mega.
Jaksa Agung menjawab,"Siap, Ibu."
Mega lantas bertanya apakah jaksa yang dulu memeriksa dirinya kini juga ikut dalam upacara.
"Orang yang waktu itu mriksa saya ada di lapangan apa tidak ya?" tanya Mega.
Baca juga: Tolak Wacana Tiga Periode, Megawati: Bukan Pak Jokowi nggak Pintar
Menurut Mega, seketika wajah Jaksa Agung menjadi pucat.
"Siap perintah," kata Jaksa Agung yang seakan menyatakan siap menerima perintah dari Mega.
Mega kemudian menegaskan dirinya hanya bertanya apakah orang yang memeriksanya dulu ikut upacara.
Ibunda Puan Maharani ini menegaskan dirinya hanya bertanya apakah orang yang memeriksanya ada atau tidak.
"Lho kok siap perintah. Saya nanya ada atau enggak?," ujarnya.
"Siap, ada," jawab Jaksa Agung.
Megawati lantas tidak mempersoalkan apabila orang yang memeriksanya ada.
Namun, dalam hati, Megawati mengaku senang karena orang yang dulunya memeriksanya bakal ikut memberi hormat pada dirinya.
"Ya sudah. Tapi di dalam hari saya, duh seperti dapat hadiah apa. Hore. nanti kamu harus hormat saya dong, saya kan Presiden RI," ujarnya.
(Tribunnews.com/Daryono)