News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

PDIP Terima Permintaan Maaf PSI Soal Dukung Ganjar Pranowo Capres 2024

Penulis: Ibriza Fasti Ifhami
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto atau kerap disapa Bambang Pacul mengatakan, partainya menerima permohonan maaf yang disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Bambang Wuryanto atau kerap disapa Bambang Pacul mengatakan, partainya menerima permohonan maaf yang disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

Grace Natalie sebelumnya meminta maaf kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri karena telah mengusung kader PDIP Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dari PSI di Pilpres 2024.

"Sudah pasti diterima. Karena diri kita itu sebagai sesama bangsa (Indonesia) tentu latihan pertama berterima kasih. Latihan kedua minta maaf. Kalau itu dilaksanakan ya pasti oke" kata Pacul, saat ditemui di kompleks Parlemen RI, Rabu (11/1/2023).

Pacul kemudian menuturkan, apa yang dilakukan PSI merupakan sebuah kekhilafan.

Namun kata Pacul, jika hal tersebut memang didesain untuk mencelakakan PDIP, maka partainya tidak akan melupakan perlakuan itu.

"Kecuali syarat-syaratnya tidak dipenuhi. Kan kita kalau salah minta maaf. Namanya juga kekhilafan masa tidak di-oke-kan (dimaafkan)," kata Pacul.

"Kecuali didesain untuk mencelakakan itu baru kata Gusdur itu pasti, walaupun dimaafkan tapi tidak dilupakan," sambung Pacul.

Dalam kesempatan yang sama, Pacul juga merespons pernyataan Grace Natalie yang mengklaim PSI adalah adik dari PDIP.

Diketahui, hal tersebut dikatakan Grace karena PDIP dan PSI sama-sama partai nasionalis. Sehingga partainya butuh bimbingan partai terbesar di Indonesia itu.

Menanggapi hal itu, Pacul mengatakan, setiap partai punya otoritas dan kedaulatan.

"Dan hubungan antar partai menjadi penting karena itulah namanya etika. Hari ini etika penting," kata Pacul.

Terkait hal itu, Pacul menjelaskan, ketika semua berpikir pragmatis, etika kerap kali diabaikan.

"Ketika semua berpikir pragmatis, etika karena enggak tertulis suka diabaikan. Unggah ungguh diabaikan padahal itu menjadi tata nilai bangsa sesungguhnya."

Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) meminta maaf kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekanoputri karena mendukung salah satu kadernya, Ganjar Pranowo menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie mengatakan sindiran yang disampaikan Megawati disebut diduga karena PSI terus mendorong Ganjar Pranowo sebagai capres di Pilpres 2024.

Baca juga: Tanggapi Sindiran Megawati, PSI Minta Maaf Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres di Pilpres 2024

"Kami paham apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri dalam pidato dalam acara HUT PDIP ditunjukkan kepada PSI. Untuk itu dalam kesempatan dengan segala kerendahan hati PSI minta maaf kepada Ibu Mega," kata Grace Natalie dalam video yang dilihat Tribunnews.com, Rabu (11/1/2023).

Menurut Grace Natalie, PSI merupakan partai muda yang masih awam dan banyak belajar sebagai partai baru.

Sebaliknya, pihaknya masih belum bisa meliharkan calon presiden sendiri dari internal partai.

"Kami belum bisa melahirkan calon presiden kami hanya menyampaikan aspirasi masyarakat aspirasi PSI yang menginginkan Ganjar Pranowo itu diusung sebagai calon presiden berikutnya. Ini merupakan rembuk rakyat PSI," ungkap Grace.

Ia menjelaskan bahwa dulungan Ganjar Pranowo sebagai capres bukan berarti mengambil kader PDIP.

Akan tetapi, PSI justru kagum dengan kepimpinan Megawati yang banyak melahirkan pemimpin hebat.

"Dukungan kepada mas Ganjar bukan berarti kami mengambil kader PDIP. Justru ini bentuk pengakuan dari kami bahwa senior kami telah menghasilkan pemimpin hebat," jelasnya.

Lebih lanjut, Grace meyakini bahwa PDIP akan memilih dan mendukung kader terbaiknya untuk melanjutkan kepemimpinan Jokowi.

Salah satu diantaranya, Ganjar Pranowo yang juga Gubernur Jawa Tengah.

"Tetapi siapapun pilihan Bu Mega dan PDIP pastilah terbaik untuk Indonesia. Sebagai sesama partai nasionalis dan bisa disebut adik PDIP, kami terus berjuang untuk kemajuan dan keutuhan NKRI. Semoga Bu Mega sehat selalu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini