Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan seluruh Kepala Staf Angkatan menjadi aktor utama dalam pagelaran wayang orang bertema 'Pandawa Boyong' di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/1/2023).
Yudo Margono mengatakan, dipilihnya tanggal 15 Januari untuk pagelaran wayang orang ini juga untuk memperingati Hari Dharma Samudera atau tenggelamnya kapal pasukan Komodor Yos Sudarso saat berperang melawan Belanda di Laut Aru pada 15 Januari 1962 lalu.
"Jadi pagelaran digelar 15 Januari bertepatan dengan Hari Dharma Samudera Angkatan Laut. Jadi saat itu memang saya rencanakan sejak tiga bulan lalu waktu saat saya menjadi KSAL," kata Yudo dalam konferensi pers di Teater Besar, TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/1/2023).
Saat itu dikatakan Yudo, ia mencari waktu yang tepat untuk menggelar pagelaran wayang orang tersebut ketika dirinya merencanakan kegiatan ini sewaktu masih menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut.
Singkat cerita, dipilihlah tanggal 15 Januari sebagai waktu yang tepat bagi dirinya untuk menggelar pagelaran wayang orang dibuat dengan tema 'Pandawa Boyong'.
"Ternyata 15 Januari adalah Hari Dharma Samudera. Di mana saat itu pertempuran laut Aru dan gugurnya Komodor Yos Sudarso dan KRI Macan Tutul dan terjadi heroisme di situ," jelasnya.
"Dan saya kira malam hari ini waktunya pas karena Pandawa Boyong itu lebih pada peperangan besar seperti yang disampaikan pak KSAD antara kurawa dan pandawa, sehingga maknanya pas dengan hari ini bertepatan hari Darma Samudera," sambungnya.
Baca juga: KSAL: Wayang Orang Pandawa Boyong Digelar Juga Dalam Rangka Peringatan Hari Dharma Samudera
Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Muhammad Ali menuturkan, selain memperingati Hari Darma Samudera, digelarnya pagelaran wayang orang ini juga untuk meneruskan perjuangan pahwalan terdahulu.
Adapun bentuk meneruskan perjuangan itu, salah satunya kata Ali dengan melestarikan budaya seperti wayang orang ini.
"Perjuangan itu harus diteruskan bentuknya seperti apa salah satunya dengan melestarikan budaya, mempelajari kepemipinan dari tokoh pewayangan yang bisa dipraktekan oleh prajurit Angkatan Laut," pungkasnya.