Manuver tersebut untuk mengalihkan perhatian agar semua serangan musuh tertuju pada RI Macan Tutul.
Tembakan-tembakan meriam kapal Belanda kemudian mengenai anjungan kapal cepat torpedo Angkatan Laut itu.
Dalam situasi yang sangat genting tersebut Komodor Yos Sudarso tetap gigih bertempur dengan mengumandangkan seruan "Kobarkan terus semangat pertempuran" melalui radio telefon.
RI Macan Tutul tenggelam dan Komodor Yos Sudarso gugur secara gagah berani dalam pertempuran tersebut sebagai kusuma bangsa.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Julius Widjojono mengatakan hal yang juga perlu diteladani dari Komodor Yos Soedarso dan pasukannya yang gugur pada saat itu adalah militansi dan loyalitas.
Baca juga: Rapim TNI AL Akan Bahas Isu Terhangat Hingga Sinergitas dengan Polri dan Unsur Lainnya
Julius mengatakan, pada saat pertempuran tersebut sebenarnya Komodor Yos sudah mengetahui bahwa kapal-kapal perang Angkatan Laut yang dipimpinnya tidak dalam keadaan siap untuk melakukan operasi.
"Namun demikian, beliau tetap menjalankan perintah meskipun akhirnya gugur dalam pertempuran tersebut. Hal itulah yang menjadi warisan bagi para prajurit TNI Angkatan Laut hingga saat ini," kata Julius di Dermaga Kolinlamil Tanjung Priok Jakarta Utara pada Senin (16/1/2023).