Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya mengatakan partai-partai baru yang menjadi peserta Pemilu 2024 tidak sepenuhnya dapat dikatakan sebagai partai yang benar-benar baru.
Sebab orang-orang yang memotori partai baru ini, katanya, merupakan tokoh-tokoh politik yang sudah berpengalaman dalam dunia perpolitikan. Sehingga partai-partai baru ini menurutnya juga sudah punya basis massa.
“Saya enggak yakin partai-partai baru itu adalah betul-betul baru. Karena di dalammnya mesin lama juga, Anis Matta di Gelora, terus Fachri Hamzah, Pak amien, kan orang-orang lama. Rumahnya baru. Jadi saya enggak yakin itu adalah partai baru betulan,” katanya dalam diskusi yang berlangsung di kawasan Jakarta Timur, Selasa (17/1/2023).
Sehingga, ketika nanti pertarungan politik berlangsung prosesnya akan berjalan seperti ciri khas biasanya mengingat partai baru ini sudah punya basis massa melalui tokoh-tokoh lama.
“Oleh karena itu meski rumahnya baru tapi dalamnya lama. Nanti pertarungannya pun khas sekali, karena orang sudah memiliki basis massa sebenarnya,” lanjut Mustofa.
Baca juga: Masa Kampanye Pemilu 2024 Hanya 75 Hari, Partai Ummat: No Problem
Lebih lanjut, Mustofa juga menyoroti ihwal beberapa pandangan lembaga survei yang mengatakan partai baru hadir untuk menggembosi partai lama yang merupakan sumber irisan-irisan lahirnya partai baru.
Menurutnya pandangan lembaga survei itu justru hanya untuk membuat partai-partai lama tidak terganggung dengan kehadiran pihaknya sebagai partai-partai baru.
“Sebenarnya enggak seperti itu. Jadi banyak yang sengaja menyalahpahamkan terhadap istilah itu. Dalam rangka apa? Untuk menyambung dengan partai-partai tua yang mereka tidak ingin terganggu,” tegasnya.
“Karena dengan hadirnya partai baru, tentu saja, saya tidak bilang mereka takut tapi basis-basis massa di bawa itu kan banyak irisan-irian. Jadi terpaksa media massa atau kolumni itu menyimpulkan misalnya Partai Ummat akan menggembosi PAN, Gelora ke PKS, PKN ke Demokrat,” sambungnya.