TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rakernas Partai Buruh 2023 merekomendasikan empat nama bakal calon presiden (bacapres) untuk diputuskan dalam Konvensi Partai Buruh.
Empat nama tersebut terdiri dua nama yang telah beredar yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Sedangkan dua nama bacapres alternatif yang direkomendasikan adalah Presiden Partai Buruh Said Iqbal dan jurnalis Najwa Shihab.
Nama Ganjar, kata dia, diusulkan oleh Exco dari 15 provinsi dan Anies diusulkan oleh Exco dari 6 provinsi dari total 38 perwakilan Provinsi yang hadir dalam Rakernas.
Sedangkan nama Said diusulkan oleh Exco dari 14 Provinsi dan Najwa diusulkan oleh Exco dari tiga provinsi yang hadir dalam Rakernas.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan untuk calon presiden alternatif, Partai Buruh akan berjuang melakukan judicial review terhadap undang-undang terkait ambang batas pencalonan atau presidential threshold presiden ke Mahkamah Konstitusi.
Hal tersebut, kata dia, karena untuk memajukan bacapres alternatif maka aturan presidential threshold harus dihapus menjadi 0 persen.
Partai Buruh, kata dia, berkeyakinan hal tersebut masih bisa dimenangkan meskipun beberapa permohonan terkait aturan yang sama telah ditolak oleh Mahkamah Konstitusi.
Hal tersebut disampaikannya saat konferensi pers di Hotel Ciputra Jakarta I Jakarta Barat pada Selasa (17/1/2023).
"Maka setelah ini Ketua Bapilu, Sekretaris Bapilu, Sekjen, Ka Timsus, mungkin didampingi Wapres, dan Ketua Majelis Nasional, dan Ketua Mahkamah Partai, dan Ketua Majelis Rakyat, kami akan mendatangi (bacapres) satu per satu," kata Said.
Baca juga: Strategi Pemenangan Partai Buruh: Dirikan Posko Orange Hingga Sasaka
Said mengatakan rencananya Partai Buruh akan menggelar konvensi pada bulan Juni 2023 mendatang untuk menentukan siapa bacapres dan bacawapres yang akan didukung pada 2024.
"Konvensi, ancer-ancer ya, Rakernas memutuskan konvensi Partai Buruh tentang Capres dan Cawapres bulan Juni 2023," kata Said.