Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah memastikan Program Kartu Prakerja berlanjut pada tahun 2023 setelah pandemi Covid19 mereda.
Program Kartu Prakerja kini kembali pada skema normal, yang fokus pada peningkatan kompetensi, produktivitas, kewirausahaan dan daya saing angkatan kerja.
Head Kemitraan dan Program Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja (MPPKP), Dwina M. Putri, menekankan bahwa bidang-bidang pelatihan yang tersedia dalam ekosistem program akan diprioritaskan pada keterampilan yang paling dibutuhkan di masa kini dan mendatang.
“Pekerjaan-pekerjaan yang paling dibutuhkan sesuai kajian (riset), antara lain bidang bisnis, perkantoran, manufaktur, ekonomi kreatif, teknik, pertanian, jasa perorangan, dan hospitality,” kata Dwina saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Kartu Prakerja Cari Mitra Pelatihan Berkualitas untuk Program Tahun 2023
Dwina menyampaikan terdapat beberapa perubahan untuk mendukung penyediaan berbagai pelatihan tersebut.
Tahun ini, Kartu Prakerja menambahkan durasi pelatihan yang semula minimal 6 jam menjadi minimal 15 jam.
Selain itu, moda pelatihan berlangsung secara online, offline, dan bauran secara bertahap.
Program ini juga boleh diikuti oleh penerima bantuan dari kementerian/lembaga lainnya seperti Bantuan Sosial, Bantuan Subsidi Upah atau Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM).
"Ini berbeda dari sebelumnya di mana Program Kartu Prakerja tak dapat diberikan kepada para penerima bantuan tersebut," kata Dwina.
Penyesuaian besaran bantuan yang diterima peserta senilai Rp 4,2 juta per individu dengan rincian bantuan biaya pelatihan sebesar Rp3,5 juta; insentif pasca pelatihan Rp 600 ribu untuk mendukung biaya transportasi dan internet yang diberikan sebanyak 1 (satu) kali; insentif survei sebesar Rp100 ribu untuk dua kali pengisian survei.
Secara offline atau luring, Program Kartu Prakerja akan dimulai di 10 kota besar dan secara bertahap ditingkatkan sampai seluruh Indonesia.
“Dimulai dari Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Bali, Pontianak, Makassar, Kupang, dan Jayapura,” katanya.
"Sedangkan untuk moda online atau daring, sama seperti sebelumnya, dapat diikuti dari seluruh provinsi," lanjut Dwina.(*)