Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengungkapkan pencapaian target Renstra Tahap III Minimum Essential Force (MEF) TNI 2024 dibayangi oleh krisis global.
Ia mengatakan negara-negara di dunia, termasuk Indonesia baru saja menghadapi krisis dunia yang luar biasa di antaranya adalah ancaman pandemi covid 19.
Menghadapi krisis tersebut, kata dia, pemerintah fokus pada melindungi rakyat.
Dengan demikian, kata dia, anggaran-anggaran Kementerian Pertahanan difokuskan pada langkah mengatasi pandemi covid.
Baca juga: Ketua DPR Dukung Pencapaian MEF TNI dan Grand Desain Polri
Hal tersebut disampaikannya usai mendampingi Jokowi membuka Rapim Kemhan di kantor Kemhan Jakarta Pusat pada Rabu (18/1/2023).
"Jadi kalau masalah alutsista tertunda itu kita harus menghadapinya. Fokus adalah mengatasi, kita berhasil mengatasi," kata Prabowo.
Saat ini, kata dia, Indonesia harus mengamankan kondisi perekonomiannya di tengah berbagai krisis dunia yang membayangi.
International Monetary Fund (IMF), kata Prabowo, telah meramalkan sepertiga negara di dunia atau sekitar 70-an negara akan menghadapi resesi.
Selain itu, kata dia, 70 negara tersebut juga diramalkan akan menjadi "pasien" IMF.
"Tadi disebut sepertiga negara dunia, 70 negara oleh IMF diramalkan akan menjadi pasien IMF, alias bankrut. Jadi kita bersyukur kita masih kuat," kata Prabowo.
"Jadi masalah kapan tercapainya (MEF), pokoknya kita yakin kita mampu menjaga republik ini. Kita punya kekuatan-kekuatan, ketahanan kita luar biasa. Jadi kita soal perlengkapan, kemampuan industri dalam negeri sudah luar biasa, kita percaya kepada kekuatan kita sendiri," sambung dia.
Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan DPR akan mendorong pencapaian Renstra Tahap III Minimum Essential Force (MEF) TNI sampai tahun 2024 semaksimal mungkin.
Ia mengatakan kalaupun kemudian MEF tidak bisa tercapai di tahun 2024, DPR akan tetap mendorong agar hal-hal yang harus segera diselesaikan bisa rampung sebelum 2024.