"Kita bisa simpulkan ketika approval presiden naik di bulan Desember, itu yang meningkat elektabilitasnya Ganjar dan Prabowo, yang turun elektabilitas Anies."
"Tapi elektabilitas Anies meningkat terjadi ketika approval Presiden turun," katanya, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Indikator Politik Indonesia, Rabu (4/1/2023).
Adapun dalam survei Indikator, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mengalami kenaikan, dari November sebesar 66,2 persen menjadi 71,3 persen pada Desember 2022.
Namun, tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi mengalami penurunan, dari bulan Oktober sebesar 70,5 menjadi 66,2 persen di bulan November 2022.
"Ketika approval rating Presiden itu turun, Anies Baswedan mengalami kenaikan."
"Ketika approval rating Pak Jokowi naik elektabilitasnya (Anies) turun," ucap Burhanuddin.
Sebagai informasi, survei Indikator Politik Indonesia dilakukan 1-6 Desember 2022.
Jumlah sampel yang digunakan dalam survei sebanyak 1.220 orang.
Di mana responden terpilih diwawancarai secara tatap muka.
Survei ini memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil Survei Voxpopuli Research Center
Sementara itu, temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan elektabilitas Ganjar Pranowo mencapai 23,8 persen, Prabowo Subainto 20,2 perse, dan Anies Baswedan 18,7 persen.
“Kilas balik pada setahun terakhir, posisi tiga besar dalam bursa capres makin kokoh ditempati oleh Ganjar, Prabowo, dan Anies,” kata Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja dalam keterangan di Jakarta, Minggu (8/1/2023).
Menurut Achmad, tren kenaikan elektabilitas Ganjar sudah terjadi sejak awal pandemi Covid-19 pada pertengahan 2020 silam.