News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Koalisi Partai Politik

Pengamat: Sekber Gerindra-PKB Belum Tentu Kompak, Masih Bisa Bercerai

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin di acara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bertajuk Road to Election 2024, yang digelar di Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2022) Ujang Komarudin mengatakan sekretariat bersama (sekber) Gerindra dan PKB belum menandakan kedua partai tersebut telah kompak. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komaruddin mengatakan sekretariat bersama (sekber) Gerindra dan PKB belum menandakan kedua partai tersebut telah kompak. 

Menurut Ujang, kemungkinan perpecahan koalisi antara Gerindra-PKB masih mungkin terjadi pada Pemilu 2024 mendatang.

"Belum tentu karena sekber itu belum menandakan itu masih kompak. Belum, belum tentu kompak. Sekber itu bagi saya untuk salah satu jalan saja untuk membangun kekompakan tapi belum kompak," kata Ujang saat dikonfirmasi, Senin (23/1/2023).

Ujang menuturkan perceraian antara Gerindra dan PKB bisa saja terjadi jika nantinya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tidak ditunjuk menjadi cawapres.

Apalagi, PKB baru saja menggelar ijtima ulama nusantara.

"Karena ada indikasi dari PKB bahwa beberapa hari lalu kan sudah menyelesaikan ijtima ulama nusantara yang dilakukan oleh dewan syura PKB yang hasilnya itu kan salah satunya merumuskan atau merekomendasikan bahwa ya Cak Imin diberikan keleluasaan sebagai capres maupun cawapres sebelum di bulan puasa," ungkap Ujang.

Ia menjelaskan ijtima ulama nusantara sebagai desakan PKB kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto agar menjadikan Cak Imin menjadi cawapres.

Jika tidak, kemungkinan besar koalisi PKB-Gerindra bakal bubar.

"Kalau tidak ya pasti PKB bakal lari, pasti akan balik badan, buat apa berkoalisi dengan Gerindra kalau Cak Imin nggak menjadi cawapres. Itu menjadi logika saja dari PKB," katanya.

Baca juga: Gerindra Berpeluang Cari Pendamping Prabowo Selain Cak Imin, Pengamat: Khofifah Bisa Dipertimbangkan

Karena itu, Ujang menilai bahwa peta kontestasi politik nasional masih bergerak dinamis hingga Pemilu 2024 mendatang.

Belum ada satu pun partai politik yang telah solid dalam berkoalisi.

"Karena indikasi-indikasi cerai itu bisa mungkin terjadi sebelum janur kuning melengkung sebelum ada tanda tangan hitam di atas putih siapa cawapres Prabowo itu masih mungkin bercerai. Intinya, kalau cawapresnya bukan Cak Imin pasti PKB bakal bercerai," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Koalisi Gerindra-PKB meresmikan sekretariat bersama (Sekber) dalam rangka kesepakatan menjalani kerja sama pada Pemilu 2024 mendatang pada Senin (23/1/2023).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyampaikan peresmian sekber ini menunjukkan bahwa adanya kemajuan dalam koalisi yang dibangun oleh kedua partai.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini