TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B Pandjaitan mengatakan, saat ini rendahnya pendidikan menjadi masalah serius di Papua.
Luhut mengajak warga Papua untuk tidak lagi berbicara perbedaan dan terlalu asyik berkelahi.
"Ayolah teman teman Papua, jangan bicara perbedaan atau kesulitan tapi mencari solusi, utamanya soal pendidikan yang menjadi super penting karena semua bisa kita beli tapi otak tidak bisa tanpa belajar," kata Luhut saat peluncuran Sail Teluk Cenderawasih (STC) 2023 di Sarinah Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Luhut mencontohkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Investasi Indonesia Bahlil Lahadalia yang tidak bisa dilepaskan dari Papua.
"Kita bisa lihat pak Basuki (Menteri PUPR.red) pernah sekolah di Papua, produk manusia hebat, raja infrastruktur, kemudian Bahlil Papua bisa jadi begini. Jadi jangan remehkan Papua. Papua bisa hebat tapi tergantung temen-temen di Papua sendiri," katanya.
Saat ini, pemerintah sedang mempersiapkan beberapa program pendidikan, termasuk untuk Papua.
"Kita programkan mengirimkan mahasiswa Papua ke AS namun dipersiapkan secara baik sehingga bisa berkualitas seperti Basuki maupun Bahlil.
Jangan dikirim ke sekolah yang tidak benar nantinya justru bermasalah," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut mengatakan, pemerintah akan terus mengembangkan perekonomian masyarakat Papua melalui masuknya investasi di Bumi Cendrawasih ini.
"Untuk investasi ke Papua akan kita cari terus. Pak Bahlil akan kerja keras untuk kampungnya dan saya pikir saat ini investasi di Papua cukup tinggi, seperti tadi pak Trenggono (Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Kelautan dan Perikatan. red) mengenai ikan dulu tidak terintegrasi sekarang integrasi ikan di Biak dan Tual sudah jalan," kata Luhut.
Bahkan, bersama Menteri Kelautan dan Menteri Perhubungan akan membuka penerbangan langsung Biak ke Hongkong atau Jepang.
"Jadi bisa memberikan nilai tambah karena ikan-ikan tangkapan di Biak dan Tual masih fresh dan bisa segera dikonsumsi masyarakat Jepang maupun Hongkong," katanya.
Sementara terkait penyelenggaraan Sail Teluk Cendrawasih yang diadakan di Provinsi Papua dan berlokasi di empat kabupaten yaitu Biak Numfor, Waropen, Kepulauan Yapen, dan Sarmi, Luhut mengatakan, ada 3 fokus utama kegiatan ini adalah ekspor perikanan, investasi, dan pengembangan potensi daerah dan dapat mengakselerasi peningkatan kualitas dan kuantitas ekspor hasil kelautan.
Baca juga: Perayaan Puncak Sail Tidore 2022 Resmi Dibuka, Luhut: Banyak Harta Karun Tersimpan di Tidore
"Ini meliputi percepatan pembangunan sarana/prasarana pendukung, penyiapan SDM yang kompeten dan berdaya saing, dukungan pasca panen, rantai dingin yang mendukung ekspor perikanan, dan regulasi yang mendukung iklim usaha,” kata Menko Luhut.
Dikatakannya, Sail Teluk Cendrawasih ini juga akan diadakan forum investasi untuk menarik para calon investor yang dapat merangsang pembangunan daerah dan pelaksanaan pameran dan festival seni budaya yang berlangsung selama tiga hari ini juga adalah contoh baik dalam upaya mempromosikan potensi daerah.
“Saya berpesan agar Pemda dapat menjadi garda terdepan dalam memfasilitasi, membeli, dan menggunakan berbagai produk lokal berkualitas dari daerahnya. Hal ini adalah bentuk konkret dari semangat Bangga Buatan Indonesia dan cinta produk dalam negeri,” tegasnya.
Sail Teluk Cenderawasih juga menjadi kesempatan untuk memperkuat semangat Bangga Berwisata di Indonesia. Semangat ini perlu terus dihidupkan dalam rangka pemulihan perekonomian pasca pandemi, khususnya di sektor pariwisata.
“Saya mendukung berbagai inisiatif dan kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun ini sebagai rangkaian Sail Teluk Cenderawasih. Saya ingin agar semangat dan semarak kegiatan ini terus terjaga sampai pada puncak acara di November mendatang,” tutur Menko Luhut.
“Saya sampaikan apresiasi kepada Provinsi Papua atas penyelenggaraan Sail Teluk Cendrawasih. Saya harap melalui kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah,” tutup Menko Luhut.