Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Program Studi Akuntansi Universitas Trilogi menggelar kegiatan konferensi virtual mengenai akuntansi dan anti fraud menghadapi isu krisis global.
Berbagai organisasi profesi bidang akuntansi ikut meraimaikan kegiatan akademik ini.
“Saya menyampaikan penghargaan dan ucapan selamat kepada Panitia dan Universitas Trilogi atas keberhasilan menjaga keberlanjutan program konferensi ini dengan baik,” kata Ketua Association of Public Sector Accounting Educators (APSAE), Moh Mahsun secara virtual dikutip Sabtu (4/2/2023).
Baca juga: Respons Keluhan 24 Nasabah di Jatim, Astra Life Menduga Ada Fraud, Oknum Agen Dilaporkan ke Polisi
Dia berharap penyelenggaraan konferensi yang diadakan di tengah kondisi perekonomian nasional maupun global bisa memberikan kontribusi nyata.
“Kontribusi nyata itu diantaranya melalui pemikiran-pemikiran intelektual, independen dan berintegritas bagi ketangguhan sistem perekonomian nasional,” harapnya.
Baca juga: Universitas Trilogi Siapkan Pembelajaran Satu Tahun di Luar Kampus
Ketua Kompartemen Akuntan Pendidik - Ikatan Akuntan Indonesia Dian Agustia menilai tema yang diusung yakni “The New Age of Accountancy: to Comply and Beyond” juga merupakan isu yang sangat relevan dengan perkembangan teknologi dewasa ini.
Menurutnya, isu ini berkenaan dengan bagaimana menanggapi beberapa masalah paling mendesak yang dihadapi perusahaan dengan kecepatan, akurasi, dan keandalan.
“Strategi perusahaan untuk mengurangi transaksi manual, merupakan strategi penting karena kondisi perubahan akuntansi tentu akan mempengaruhi kinerja perusahaan,” ujar Dian.
Sementara itu, President of ACFE Indonesia Chapter Hery Subowo menuturkan, inilah era baru dari akuntansi sehingga kita sebagai bagian dari ekosistem tersebut harus merespon segera perubahan yang terjadi.
“Kita ingin profesionalisme kita tidak tergilas oleh digitalisasi dan tetap dapat menciptakan value bagi organisasi serta bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara,” urai Hery
Heru mengatakan pentingnya bertukar pengalaman dengan banyak praktisi dan akademisi.
“Karena perbaikan tata Kelola dan pemberantasan fraud harus menjadi perhatian kita bersama,” sampainya.