TRIBUNNEWS.COM - Inilah penjelasan mengenai Nahdlatut Tujjar Fest yang digelar pada acara puncak Hari Lahir (Harlah) satu abad Nahdlatul Ulama (NU).
Nahdlatut Tujjar Fest merupakan satu kegiatan pada peringatan 1 abad NU di Sidoarjo, Jawa Timur yang resmi dibuka pada Rabu (1/2/2023).
Pelaksanaan Nahdlatut Tujjar Fest diisi dengan sejumlah kegiatan pameran inovasi dan bazar UMKM sebagai bagian dari semangat kebangkitan ekonomi NU.
Koordinator Nahdlatut Tujjar Fest, Adien Jauharudin mengatakan bahwa Nahdlatut Tujjar Fest ini merupakan cikal bakal berdirinya NU.
"Ini soal sejarah, soal 100 tahun dan soal masa depan NU secara keseluruhan. Nahdlatut Tujjar yang berdiri pada 1918 ini adalah sejarah cikal bakal berdirinya NU."
"Ini menjadi gerakan ekonomi secara keseluruhan warga NU," ungkap Adien, dikutip dari laman NU pada Selasa (7/1/2023).
Baca juga: Rais Aam PBNU Ajak Nahdliyin Siap Memasuki Abad Kedua NU dengan Menata Mental Lebih Kuat Lagi
Dengan adanya Nahdlatut Tujjar Fest ini tak luput dari latar belakang sejarah diadakannya kegiatan tersebut.
Sejarah Nahdlatut Tujjar
Dikutip dari digilib.uinsa.ac.id, Nahdlatut Tujjar disebut juga sebagai Kebangkitan Para Pedagang.
Nahdlatut Tujjar juga menjadi pondasi pilar utama bagi Nahdhatul Ulama dengan 2 pilar lainnya yakni Nahdhatul Wathan, Taswirul Afkar.
Organisasi Nahdlatut Tujjar bergerak di bidang ekonomi yang didirikan oleh Kiai Wahab Hasbullah pada 1918 untuk mengangkat perekonomian umat Islam.
Pada saat itu, umat Islam tengah mengalami penindasan oleh penjajah, khususnya Kolonial Belanda.
Para kolonial Belanda menggunakan sistem Politik Etis pada perekonomian masyarakat sehingga masyarakat menaruh harapan yang besar terhadap sistem tersebut.
Menurut Pemerintah Belanda, politik etis memberikan jaminan taraf kehidupan yang lebih baik bagi Pribumi.