News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dugaan Korupsi di BAKTI Kominfo

Perluasan Pembangunan Infrastruktur Digital Harus Terus Berlanjut hingga Wilayah 3T

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno - Organisasi nirlaba Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai pembangunan infrastruktur digital merupakan proyek prioritas yang harus terus dilanjutkan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Organisasi nirlaba Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai pembangunan infrastruktur digital merupakan proyek prioritas yang harus terus dilanjutkan.

Sebab, keberadaan internet memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Apalagi di wilayah 3T (daerah terdepan, terpencil dan tertinggal), pembangunan dan perluasan infrastruktur perlu terus dilakukan karena jaringan internet di wilayah ini masih terbatas.

Pemerintah pun berkomitmen mewujudkan pemerataan sambungan internet dirasakan di seluruh wilayah Indonesia.

"Dari 273 jutaan orang Indonesia baru sekitar 200 jutaan yang melek internet," ujar Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno dalam keterangannya.

Baca juga: APJATEL:  Penataan Kabel Udara di Jakarta Bikin Harga Layanan Internet Naik  

Selain aspek pembangunan dan perluasan infrastruktur digital, menurut dia, aspek sumber daya manusia (SDM) di daerah 3T juga perlu disiapkan.

Dengan demikian, kata Sarwoto, mereka bisa mendapatkan manfaat dari kehadiran internet di wilayah tersebut, baik dari sisi ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan dan manfaat digital lainnya.

Untuk wilayah non-3T, menurut Sarwoto, infrastruktur internet sudah tersedia cukup baik, terutama di Jakarta. Namun, untuk wilayah masih perlu ada peningkatan secara bertahap.

"Jangan hanya lihat Jakarta dibandingkan dengan Singapura misalkan, pasti sudah hampir setara. Namun, di Indonesia ada kantong-kantong dimana industrialisasi berkembang cepat sekali, seperi di ibu kota provinsi, pelabuhan dan lainnya. Itu sangat memerlukan infrastruktur digital yang canggih," terang Sarwoto.

Oleh karenanya, ia menilai pembangunan dan pemerataan digitalisasi harus terus dilakukan meskipun sedang menghadapi sejumlah tantangan, termasuk proses hukum oleh Kejaksaan Agung terkait kasus dugaan korupsi Base Transceiver Station Generasi-4 (BTS-4G).

“Pemeriksaan yang dilakukan (terhadap oknum) jangan sampai menghambat program pembangunan infrastruktur digital,” kata Sarwoto.

Program BTS 4G merupakan program kerja prioritas dari Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk mewujudkan pemerataan sinyal 4G di seluruh wilayah pedesaan di Indonesia.

Baca juga: Ketua Mastel: Merger Hanya Langkah Awal Selamatkan Operator, Untuk Berjaya Harus Lebih Inovatif

Untuk wilayah yang tidak menarik secara komersial, penyediaan infrastruktur dilakukan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo.

Ia sekali lagi mengingatkan agar berbagai tantangan dari pemerataan digitaliasasi jangan sampai menghambat pembangunan infrasktruktur digital.

"Jangan lupa memperhatikan potensi daerah yang ada. Jangan cuma urut 3G, 4G, sampai 5G. Jika daerah memang berpotensi misalkan ada pertambangan atau potensi lain, langsung saja bangun infrastruktur 5G," tandasnya.

 Foto:  Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno. (dok pribadi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini