Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Power Ikhwan Arif menilai harapan PPP untuk rekrut Sandiaga tidak akan terwujud.
Ia juga menilai, peluang PPP untuk mengusung Sandiaga di Pilpres 2024 akan sia-sia. Apalagi setelah munculnya wacana penggabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang diinisiasi oleh Gerindra dan PKB, kemudian dileburkan dengan Koalisi Indoneisa Bersatu (KIB) yang diinisiasi oleh PPP, PAN dan Golkar.
"Sejauh ini Sandiaga Uno masih tunduk dan patuh pada pencapresan Pak Prabowo, alhasil rayuan PPP untuk menarik Sandiaga Uno sebagai kader partai tidak akan terwujud ibarat bertepuk sebelah tangan," ujar Ikhwan, Selasa (21/2/2023).
Sandiaga Uno sering diisukan bergabung ke Partai Persatuan Pembangungan (PPP).
Memang sejauh ini kepatuhan Sandiaga kepada Gerindra dan Prabowo Subianto sebagai nominasi Bakal Capres patut dipertanyakan.
Baca juga: Manuver PPP Jelang Pemilu 2024: Lobi Sandiaga hingga Bergabungnya 5 Purnawirawan TNI-Polri
"Sejauh ini memang tidak ada pernyataan resmi dari Sandiaga Uno untuk tertarik bergabung ke PPP, meskipun secara tersirat dari manuver politik Sandiaga ke PPP bisa dibaca ada keinginan untuk bergabung ke PPP. Jadi patut dipertanyakan sebenarnya apa yang diinginkan Sandiaga Uno ketika menerima tawaran PPP untuk maju di Pilpres 2024, namun tidak memperlihatkan keinginan untuk bergabung dengan PPP," papar Ikhwan.
Menurutnya usaha PPP untuk mengusung Sandiaga di Pilpres 2024 akan kandas, apalagi setelah munculnya wacana peleburan KIR dan KIB jadi koalisi besar.
"PPP akan semakin kecewa karena sejauh ini Sandiaga Uno masih menunjukkan loyalitasnya kepada Pak Prabowo. Menurut saya langkah kongkrit yang harus ditempuh PPP adalah secara terang-terangan menarik Sandiaga Uno jadi kader partai, bukan hanya sebatas menunjuk Sandiaga sebagai nominasi kandidat di Pilpres 2024," terangnya.
"Dengan demikian tertutup kemungkinan Sandiaga Uno bergabung ke PPP," pungkas Ikhwan.