News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ash Wednesday, Awal Prapaskah untuk Pertobatan dan Doa, Ditandai dengan Pemberkatan Abu

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Umat Katolik menghadiri misa untuk merayakan Rabu Abu di Katedral Metropolitan di Managua, pada 2 Maret 2022. - Rabu Abu menandai periode Prapaskah Kristen, sebelum Pekan Suci. (Photo by OSWALDO RIVAS / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Ash Wednesday adalah hari suci umat Kristiani yang menandai awal Prapaskah.

Ash Wednesday bertujuan memfokuskan hati umat Kristiani pada pertobatan dan doa, biasanya melalui pengakuan pribadi dan komunal.

Hari suci Ash Wednesday jatuh pada 46 hari sebelum Minggu Paskah, yang diawali dengan Masa Prapaskah.

Masa Prapaskah adalah masa 40 hari (tidak termasuk hari Minggu) yang ditandai dengan pertobatan, puasa, refleksi, dan perayaan Paskah.

Periode 40 hari melambangkan masa pencobaan Kristus di padang gurun, di mana dia berpuasa dan di mana Setan menguji keimanannya.

Masa Prapaskah meminta umat Kristiani untuk menyisihkan waktu setiap tahun untuk puasa serupa, serta fokus pada kehidupan, pelayanan, pengorbanan, dan kebangkitan Kristus, dikutip dari Christianity.

Baca juga: Mengenal Telur Paskah, Berikut 7 Fakta Menarik yang Jarang Diketahui tentang Telur Paskah

Kegiatan Ash Wednesday

Selama Misa (untuk umat Katolik) atau kebaktian (untuk Protestan), pendeta biasanya akan membagikan khotbah pertobatan dan refleksi.

Suasananya khusyuk karena banyak kebaktian akan memiliki waktu hening yang lama dan jamaah sering meninggalkan kebaktian dalam keheningan.

Biasanya, ada perikop Kitab Suci, yang biasanya berpusat pada pengakuan, dibacakan dengan lantang tentang pemimpin dan jemaat.

Peserta akan mengalami pengakuan komunal dan saat-saat di mana mereka diminta untuk mengaku dosa dalam hati dan berdoa.

Setelah semua ini, jemaah akan diundang untuk menerima abu di dahi mereka.

Biasanya, pendeta atau pendeta akan mencelupkan jarinya ke dalam abu.

Sang Pendeta lalu menyebarkannya dengan pola salib di dahi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini