Laporan Wartawan Tribunnews, Mario Christian Sumampow
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes TNI AL angkat bicara ihwal kasus penipuan bermodus menjadi anggota TNI yang tengah marak.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menjelaskan, dalam satu bulan terakhir sudah dua laporan yang diterima TNI AL berkaitan masyarakat yang dirugikan akibat aksi dari TNI gadungan.
Laksamana Julius mengatakan TNI gadungan kerap menggunakan modus penipuan kepada wanita dengan memberikan janji untuk menikah.
Selain itu ada juga oknum TNI gadungan yang merugikan korban hingga ratusan juta rupiah.
“Masyarakat harus tahu, bahwa anggota TNI jika akan melangsungkan pernikahan mereka harus izin terlebih dulu kepada satuannya, dengan prosedur yang sudah ditentukan," kata Laksamana Julius Senin (27/02/2023) di Mabesal, Cilangkap, Jakarta.
Baca juga: Viral Kisah Perempuan Berpacaran dengan TNI Gadungan, Berbagai Fotonya Terlihat Janggal
"Bahkan calon wanita harus melaksanakan proses administrasi mulai dari alamat tinggal hingga ke Kesatuan tempat personel calon suami itu berdinas,” tandas Kadispenal.
Untuk diketahui, TNI Gadungan merupakan orang yang memanfaatkan peluang simbolik untuk mendapatkan penghormatan dari masyarakat, terlebih saat ini media sosial.
“Oleh karena itu, kami mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati saat baru mengenal seseorang," kata Kadispenal.
"Tegas yakinkan dan kenali betul orang yang baru dikenal tersebut terlebih dulu kebenarannya apalagi orang tersebut baru di kenal di media sosial,” sambungnya.
Sebagai informasi dalam kurun waktu satu bulan ini sudah dua kali adanya laporan terkait kasus TNI gadungan.
Di penghujung bulan Januari publik diramaikan dengan penangkapan warga bernama Misbachul Munir yang mengaku berpangkat Laksamana Pertama TNI, bahkan dirinya tidak segan membuat konten TikTok dengan mengunakan atribut TNI AL.
Pada 23 Februari 2023, TNI AL kembali mengamankan warga bernama Eko Wahyudi, di Rawa Badak Jakarta Utara.
Dirinya mengaku anggota TNI AL berpangkat Kapten Marinir, melakukan penipuan terhadap dua orang wanita yang dijanjikan akan dinikahi.