News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Depo Plumpang Terbakar

Mengenal Depo Pertamina Plumpang: Terminal BBM Terpenting di Indonesia, Sempat Kebakaran di 2009

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana pengisian bahan bakar minyak (BBM) di Depo Pertamina Plumpang Jakarta Utara, Jumat (21/6/2013). - Mengenal Depo Pertamina Plumpang yang alami kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam. Menjadi terminal BBM terpenting di Indonesia hingga pernah terbakar pada 2009.

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejarah singkat mengenai Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero).

Diketahui, Depo Pertamina Plumpang di Koja, Jakarta Utara mengalami kebakaran pada Jumat (3/3/2023) malam.

Kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang tersebut diduga berasal dari salah satu pipa milik Pertamina yang meledak.

Hingga Sabtu (4/3/2023) pagi, jumlah korban tewas mencapai 13 orang, tiga di antaranya adalah anak-anak.

Sementara itu, ada 49 korban mengalami luka bakar.

Dikutip dari laman Pertamina, dalam publikasi Global Tank Storage, Depo Pertamina Plumpang merupakan terminal BBM terpenting di Indonesia.

Baca juga: Pertamina Minta Maaf atas Kebakaran Depo Plumpang, Komitmen Tanggung Jawab Penuh terhadap Korban

Pasalnya, TBBM Plumpang menyuplai sekitar 20 persen kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25 persen dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

Informasi lengkapnya, berikut sejarah singkat Depo Pertamina Plumpang:

Sejarah Depo Pertamina Plumpang

Depo Pertamina Plumpang mulai beroperasi pada 1974.

Terminal BBM Plumpang ini memiliki memiliki kapasitas tangki timbun sebesar 291.889 Kiloliter.

Depo Pertamina Plumpang menyalurkan produk dengan varian lengkap macam Premium, Pertamax, Pertalite, Pertamax Turbo, Bio Solar, Dex, hingga Dexlite.

Produk tersebut disalurkan melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.

Teknologi New Gantry System tersebut telah digunakan Depo Pertamina Plumpang sejak 2010.

Dengan menggunakan teknologi New Gantry System, waktu pengisian BBM di Depo Pertamina Plumpang menjadi lebih cepat.

Baca juga: Pertamina Pastikan Bertanggung Jawab Penuh Biaya Pengobatan Korban Kebakaran Depo Plumpang

Penghargaan Depo Pertamina Plumpang

Pengisian bahan bakar minyak ke tangki truk di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta, Jumat (28/12/2012).

Pada 2018, Depo Pertamina Plumpang sempat mendapatkan 2nd Global Tank Storage Award 2018.

Penghargaan tersebut menjadikan Depo Pertamina Plumpang dalam posisi terbaik ke-2 setelah Saudi Aramco Terminals dalam kategori The Most Efficient Storage Terminal.

Global Tank Storage Awards adalah ajang prestigius di industri Unit Penyimpanan (Storage and Terminal) yang diadakan oleh majalah Tank Storage di Rotterdam.

Pemberian penghargaan tersebut bertujuan sebagai bentuk apresiasi terhadap perusahaan maupun individu yang berkecimpung di industri hilir Oil & Gas seluruh dunia yang memiliki operasional terminal, safety, dan inovasi excellent.

Baca juga: Kemensos Kirim Bantuan Makanan, Kasur, Selimut ke Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Sempat Alami Kebakaran pada 2009

Kobaran api dan asap hitam tebal terlihat pada kebakaran Depo Pertamina di kawasan Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. Kebakaran yang melanda Depo Plumpang terjadi pada sekitar pukul 20.00 WIB. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Diketahui sebelumnya, pada 2009 Depo Pertamina Plumpang juga sempat mengalami kebakaran.

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang tersebut terjadi pada 18 Januari 2009 sekitar pukul 21.00 WIB.

Berbagai spekulasi bermunculan pada peristiwa kebakaran Depo Plumpang tahun 2009 silam, mulai dari sabotase hingga ulah teroris.

Terlebih, pada saat itu saat itu muncul isu terkait penggantian Dirut Pertamina Ari Soemarno oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Namun, setelah dilakukan penyelidikan oleh kepolisian, muncul kesimpulan bahwa kebakaran disebabkan oleh faktor teknis.

Terdapat percikan api dari gesekan elektrostatik antara lokasi pengambilan sampling dengan lubang ukur lalu menyambar bensin di tangki nomor 24.

Dari peristiwa kebakaran Depo Pertamina Plumpang 2009 tersebut, mengakibatkan adanya korban tewas yang berada di dekat kilang nomor 24.

Mayat korban tersebut lantas dibawa dengan mobil ambulans ke Polres Jakarta Utara lalu dilanjutkan ke RS Koja.

Diketahui, korban tewas tersebut adalah seorang petugas di Depo Plumpang yang sedang melakukan kontrol rutin di kilang minyak Pertamina.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma, TribunJakarta.com/Gerald Leonardo)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini