TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian memeriksa 14 orang sebagai saksi terkait kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Ke-14 orang itu terdiri dari operator hingga teknisi dari Pertamina Plumpang.
"Terdiri dari operator, security, supervisor, teknisi dari Pertamina dan dari masyarakat."
"Jadi jumlahnya ada 14 orang yang sudah dimintai keterangan," kata Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan saat konferensi pers, Senin (6/5/2023) dikutip dari Kompas Tv.
Terkait korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, polisi masih terus melakukan pencarian korban yang hilang.
Tak hanya menerjunkan anjing pelacak, polisi juga telah menurunkan alat berat untuk membersihkan puing-puing sisa kebakaran hebat tersebut.
Baca juga: Harap Pertamina Mengalah dan Pindahkan Depo ke Lokasi Lain, Warga Plumpang: Sudah Padat Penduduk
"TNI/Polri dan stakeholder terus melakukan pencarian korban yang hilang."
"Polri telah menurunkan alat berat, regu dan unit K-9 anjing pelacak untuk membantu pencarian korban."
"Polri juga mendirikan dapur umum di lokasi, posko kesehatan statis dan tim kesehatan mobile serta menurunkan tim trauma healing."
"Tim trauma healing menurunkan anggota Polwan bersama PMI untuk anak-anak korban kebakaran depo Pertamina di Plumpang," jelas Ahmad Ramadhan.
Adapun tim dari Disaster Victim Identification (DVI) kembali menerima data antemortem."
"Dari posko DVi antemortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I Pusdokkes Polri, sampai saat ini masih 3 jenazah yang telah teridentifikasi."
"Ketiganya kini sudah diserahkan kepada pihak keluarganya masing-masing," jelas Ahmad Ramadhan.
Baca juga: Panglima TNI Tinjau Lokasi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Sampai saat ini, DVI juga yang telah melaporkan ada sebanyak 15 jenazah yang telah diambil sampel DNA-nya.
Adapun ke-15 korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang terdiri dari sembilan jenazah pria dan enam perempuan.
Data dari Koramil Koja, Jakarta Utara, hingga Minggu (5/3//2023), jumlah korban luka akibat kebakaran depo Pertamina Plumpang mencapai 36 orang.
Sebanyak 24 pasien dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina.
Dua di antaranya dirawat di RSUD Koja, dua di RSIA Asih, dua di RS Pelabuhan dan dua RS Pekerja.
Lalu empat pasien lainnya masing-masing dirawat di RSCM, RS Tugu, RS Firdaus dan RS Pertamina Jaya.
Adapun jumlah total warga yang masih mengungsi tercatat ada 421 orang.
Sebanyak 300 warga di antaranya mengungsi di RPTRA Rasela dan 121 warga mengungsi di kantor PMI Jakarta Utara.
Baca juga: Harap Pertamina Mengalah Pindahkan Depo, Warga Plumpang: di sini Sudah Padat Penduduk
24 Pasien di RSPP Butuh Alat Bantu
Sebanyak 15 dari 24 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina saat ini memerlukan penggunaan alat bantu.
Sementara sembilan pasien lainnya tak membutuhkan peralatan tersebut.
Direktur Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), dr. Theryoto mengatakan pihaknya juga menerima tiga pasien yang masih balita.
"Saat ini kami merawat 24 pasien yang terdiri dari laki-laki 15 orang dan perempuan delapan orang."
"Kalau dari kategori umur ada tiga pasien kami yang balita, tiga remaja dan sisanya 18 sisanya dewasa."
"Kondisi saat ini pasien yang perlu menggunakan alat bantu ada 15 pasien dan sekitar 9 yang tidak butuh alat bantu," kata Theryoto di RSPP, Senin (6/3/2023).
Para korban, kata Theryoto, saat ini telah melakukan operasi pembersihan luka bakarnya.
"Kondisi pasien hari ini sama seperti kemarin dan kita juga melakukan satu operasi pembersihan luka bakarnya."
"Dan lain-lain telah kita jalankan semuanya kita harapkan bisa diberikan satu kekuatan dan ketahanan tubuh yang baik untuk penyembuhan luka bakar tersebut," jelas Theryoto.
Baca juga: Kondisi Tiga Balita Korban Terbakarnya Depo Plumpang Pertamina Masih Kritis
3 Balita Kritis
Ketiga balita yang dirawat di RSPP, kata Theryoto, masih dalam kondisi kritis.
Theryoton berharap balita-balita tersebut memiliki daya tahan tubuh yang bagus, sehingga bisa melewati masa kritis.
"Kondisi luka bakar tiga balita ini memang sangat serius."
"Sampai hari ini kita sudah berikan maksimal nantinya kita harapkan seperti apa atau perkembangan penyakitnya mudah-mudahan daya tahan tubuhnya kuat sehingga bisa melewati masa kritis ini," kata Theryoto.
Baca juga: 24 Pasien Korban Kebakaran Depo Plumpang Pertamina Masih Dirawat di RSPP, 15 Pasien Butuh Alat Bantu
Adapun penanganan yang dilakukan dari pihak RSPP kepada 24 pasien meliputi tiga hal.
"Untuk pengobatan yang diberikan kami melakukan penanganan lukanya agar tidak terinfeksi."
"Kedua kalau ada jaringan-jaringan yang mati segera kita melakukan tindakan operasi untuk membersihkan jaringan-jaringan."
"Ketiga, dilakukan pemantauan kepada pasiennya baik makanan maupun cairannya yang masuk ataupun yang keluar (dari dalam tubuhnya)."
"Kalau seandainya ada masalah-masalah perubahan dari carian tubuh bisa segera diketahui. Lalu obat-obatan antibiotik sesuai dengan pemeriksaan lab kami berikan semuanya," ujar Theryoto.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Rahmat Fajar Nugraha)