Keutamaan lainnya yang bisa kita dapatkan dari bulan Sya'ban itu sendiri adalah bahwa bulan Sya'ban merupakan bulan yang Allah jadikan bulan tersebut sebagai isyarat akan datangnya bulan Ramadhan.
Hal tersebut ditegaskan oleh suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah memperbanyak puasanya di Bulan Sya'ban.
وَعَنْ عَائِشَةَ- رَضِيَ اللهُ عَنْها- قَالَتْ): لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُهُ كُلَّهُ
Dari Aisyah Radhiyallahu 'Anha beliau berkata: “Tidaklah Rasulullah berpuasa lebih banyak dari puasanya di Bulan Sya'ban, karena sesungguhnya pada Bulan Sya'ban beliau berpuasa penuh di dalamnya” (HR Muslim).
Baca juga: Kapan Puasa Malam Nisfu Syaban Tahun 2023? Ini Bacaan Niatnya dalam Bahasa Arab dan Latinnya
Amalan yang dianjurkan di malam Nisfu Syaban
Di Indonesia, terdapat tradisi untuk menghidupkan malam Nisfu Syaban
Namun, tidak semua umat Islam sependapat dengan tradisi menghidupkan malam Nisu Syaban.
Bagi Anda yang hendak menghidupkan malam Nisyu Syaban, berikut sejumlah amalan yang bisa dilakukan:
1. Membaca surat yasin dan berdoa
Pada malam Nisfu Sya'ban, umat Islam membaca Surat Yasin sebanyak 3 x yang dilanjutkan dengan berdoa.
Dikutip dari laman Kemenag, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan al-Dailami, Imam 'Asakir, dan al-Baihaqy, Rasulullah Saw bersabda:
Khomsu layaalin laa turaddu fiihinna ad-da'watu. Awwalu lailatin min Rajaba wa lailatun-nishfi min sya'baana wa lailatul jum'ati wa lailatayil-'iidaini
Artinya: "Ada 5 malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Sya’ban, malam jumat, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha."
Man ahya lailatal-'iidaini wa lailatan-nishfi min sya'baan lam yamut qalbuhu yauma tamuutul-qulub