TRIBUNNEWS.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir resmi mencopot Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina, Dedi Sunardi.
Pencopotan Dedi Sunardi dari jabatan direksi Pertamina terjadi setelah insiden kebakaran di Depo Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) lalu.
Untuk sementara, jabatan Direktur Penunjang Bisnis PT Pertamina akan dirangkap oleh Erry Widiastono.
Dikutip dari situs resmi pertamina.com, Erry Widiastono saat ini menduduki jabatan Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina.
Baca juga: Dedi Sunardi Dicopot dari Jabatan Direktur Pertamina, Ini Penjelasan PT Pertamina
Profil Dedi Sunardi
Dedi Sunardi lahir di Magetan tahun 1964 sehingga saat ini usianya 59 tahun.
Ia mendapatkan gelar sarjana setelah menempuh pendidikan di Universitas Jayabaya pada 1988.
Sementara untuk gelar Magister, Dedi Sunardi mendapatkan gelar Magister dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Mengutip akun LinkedIn-nya, ia menyelesaikan pendidikan S2 Bisnis Internasional selama dua tahun, dari 1998 hingga 2000.
Sejak Februari 1989, Dedi Sunardi telah bekerja di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Bahkan ia sempat menduduki jabatan Vice President.
Baca juga: Sementara Rangkap Jabatan Jadi Direktur Penunjang Bisnis Pertamina, Siapa Erry Widiastono?
Lalu pada 2000, Dedi Sunardi ditunjuk oleh Erick Thohir untuk menjabat sebagai Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).
Kemudian pada 3 Mei 2021, Erick Thohir menugaskan Dedi Sunardi ke Pertamina.
Di perusahaan pelat merah itu, Dedi Sunardi menjabat sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina.
Saat itu, Dedi Sunardi menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh M Haryo Yunianto.
Belum ada dua tahun di Pertamina, Dedi Sunardi malah dicopot dari jabatannya.
Bahkan nama Dedi Sunardi sudah tidak ada lagi dalam jajaran dewan direksi yang ditampilkan di situs Pertamina.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, Dedi Sunardi telah menyelesaikan tugasnya sebagai Direktur Penunjang Bisnis Pertamina yang telah dijabat sejak 3 Mei 2021.
"Kami sebagai perusahaan mengucapkan terima kasih atas dedikasi tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan tersebut," kata Fadjar.
Baca juga: Copot Direktur Pertamina, Kementerian BUMN Segera Umumkan Penggantinya
Harta Dedi Sunardi
Dari penelusuran Tribunnews.com di situs elhkpn.kpk.go.id, Dedi Sunardi sudah pernah melaporkan harta kekayaannya saat di Pertamina.
Dalam laporan yang disampaikan per 29 Maret 2022, Dedi Sunardi memiliki harta kekayaan sebesar Rp 17,2 miliar atau tepatnya Rp 17.226.003.091.
Rinciannya, Dedi memiliki dua bidang tanah senilai Rp 10.493.996.500.
Ia juga memiliki dua unit mobil dan satu motor dengan nilai Rp 1.232.005.000.
Bahkan ada satu koleksi mobilnya yang harganya di atas Rp 700 juta yaitu Mercedes Benz A200 dengan harga Rp 776 juta.
Dedi masih memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 331,5 juta serta kas dan setara kas Rp 5.168.501.593.
Namun, Dedi juga mempunyai utang sebesar Rp 2.
Selengkapnya, inilah daftar harta kekayaan Dedi Sunardi seperti dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id, Rabu (8/3/2023):
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 10.493.996.500
1. Tanah dan Bangunan Seluas 125 m2/229 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 1.282.882.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 2302 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA BANDAR LAMPUNG, WARISAN Rp 9.211.114.500
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 1.232.005.000
1. MOTOR, YAMAHA MIO SEPEDA MOTOR Tahun 2011, HASIL SENDIRI Rp 975.000
2. MOBIL, HONDA CRV CR-V 1.5 TC PRESTIGE CVT Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 455.000.000
3. MOBIL, MERCEDES BENZ A200 Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp 776.030.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp 331.500.000
D. SURAT BERHARGA Rp ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 5.168.501.593
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 17.226.003.093
HUTANG Rp 2
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 17.226.003.091
(Tribunnews.com/Sri Juliati)