News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gangguan Ginjal Akut

Cerita Nurasiah Anaknya Jadi Korban Gagal Ginjal Akut, Berkali-kali ke IGD Panasnya Tak Turun

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nurasiah warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan ceritakan kronologi anak tercintanya berusia empat tahun jadi korban gagal ginjal akut.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nurasiah warga Lenteng Agung, Jakarta Selatan ceritakan kronologi anak tercintanya berusia empat tahun jadi korban gagal ginjal akut.

Nurasiah bercerita awalnya suhu badan sang anak mencapai  39,6.

Kemudian ia berinisiatif membawa anaknya ke klinik tetapi ditolak karena terlalu panas.

Maka dari itu ia langsung bawa anaknya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Di IGD hanya dikasih obat penurun panas lewat dubur terus pulang diberikan paracetamol dari Afi Farma. Terus saya minumkan makin lama semakin lemas, saya bawa ke IGD rumah sakit kemudian dirawat dua hari lalu boleh pulang," cerita Nurasiah kepada Tribunnews.com di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (9/3/2023).

Nurasiah melanjutkan lalu pulang besoknya anaknya panas lagi. Kemudian ia bawa lagi ke IGD dikasih Paracetamol Afi Farma lalu pulang. 

"Saat di rumah suhu tubuh anak saya turun dan naik lagi. Selanjutnya saya bawa ke kontrol rawat inap disitu labnya juga masih bagus. Lalu saya tanya mengapa panas anak saya masih turun naik stuck di angka 38,5," kata Nurasiah.

Kemudian diceritakan Nurasiah anaknya diminta cek urin. Disitulah diketahui anaknya tidak bisa buang air kecil. Lalu ia bawa pulang tapi anak tercintanya semakin gelisah.

"Ada muntah juga. Pas malamnya buang air besar ada darahnya. Lalu saya bawa lagi ke IGD kemudian masuk langsung cek darah darah lagi, lalu diindikasikan gagal ginjal akut," lanjutnya.

Baca juga: Kasus Gagal Ginjal pada Anak Terjadi Lagi, Wapres Minta Kemenkes Investigasi

Kemudian tiga hari di RSUD Pasar Rebo anak ketiga dari Nurasiah dirujuk ke RSCM untuk cuci darah karena memang di RSUD tidak bisa buang air kecil.

"Tadinya di RSCM hanya untuk cuci darah saja lalu dirawat. Selanjutnya setelah dua Minggu dirawat empat hari sebelum meninggal itu anak saya sudah koma," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini