News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Elite Demokrat Klaim SBY Bisa Gebrak Meja Jika Anak Buahnya Ambil Tindakan Menyimpang

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan juga Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menghadiri acara Rapimnas Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/9/2022). Pada kesempatan itu AHY membeberkan beberapa kriteria Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden 2024 yang akan diusung Partai Demokrat. Herman Khaeron mengklaim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa menggebrak meja jika anak buahnya mengambil tindakan menyimpang. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengklaim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa menggebrak meja jika anak buahnya mengambil tindakan menyimpang.

Adapun hal tersebut diungkap Herman Khaeron saat berbicara mengenai politik dengan cara kotor yang dilakukan pihak tertentu untuk mempertahankan kekuasaan.

Dia mengklaim, hal itu tak pernah dilakukan SBY saat menjabat sebagai presiden keenam RI selama dua periode.

Menurut Herman, SBY diklaim tak pernah melakukan politik dengan cara kotor.

Sebaliknya, SBY justru disebut marah jika anak buahnya melakukan tindakan yang menyimpang.

"Saya termasuk dekat dengan beliau, saya beberapa kali dan saya diajarkan bahkan mengambil sikap menyimpang saja beliau bisa gebrak meja," ujar Herman dalam diskusi virtual, Sabtu (11/3/2023).

Herman menjelaskan SBY selalu mengingatkan seluruh kadernya untuk bertindak dengan tak bertentangan dengan masyarakat Indonesia.

"Kita harus lempeng dalam membawa negara ini karena presiden ini membawa gerbongnya ratusan jiwa. membawa nasib seluruh rakyat Indonesia. Bukan hanya sekelompok sebagian," ungkap Herman.

Baca juga: Saat SBY-AHY dan Jokowi-Gibran Selebrasi Ramaikan Solo

Lebih lanjut, Herman menambahkan hal tersebut dibuktikan SBY yang tetap menjaga demokrasi hingga konstitusi selama dua periode kepemimpinannya selama berkuasa.

"Beliau konsekuen terhadap kepemimpinannya tetap menjaga dinamika, menjaga demokrasi dan menjaga konstitusi dan ini harus dipahami oleh siapapun dan ke depan juga harus lahir pemimpin yang punya komitmen itu. Jangan kemudian lahir pemimpin yang lebih parah lagi ke depan dan ini yang harus kita jaga bersama," tukasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini