News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hashim Ungkap Prabowo Pernah Digoda Ratusan Miliar untuk Batalkan Program Rantis Maung

Penulis: Rahmat Fajar Nugraha
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjajal kendaraan taktis bernama Maung yang dibuat oleh PT. Pindad. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menceritakan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menolak ratusan miliar rupiah ketika diminta pihak asing membatalkan program rantis Maung.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menceritakan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menolak ratusan miliar rupiah ketika diminta pihak asing membatalkan program rantis Maung.

Hal itu disampaikan Hashim dalam sambutannya pada acara yang diselenggarakan Prabowo Mania 08 deklarasikan Prabowo Subianto Presiden 2024 di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu, (12/3/2023).

"Suadara-saudara kenapa pilihan kalian merupakan pilihan yang tepat. Yaitu kejujurannya, tiga Minggu yang lalu Pak Prabowo bikin acara di Kartanegara yang datang 25 orang. Dia bercerita kepada kami, dia menerima delegasi dari perusahaan mobil asing," kata Hashim kepada pendukung Prabowo Mania 08 di Jakarta, Minggu, (12/3/2023).

Baca juga: Hashim Djojohadikusumo: Banyak Program Jokowi Itu Programnya Pak Prabowo Juga, Termasuk IKN

Hashim melanjutkan ia tidak mau sebut namanya. Mereknya dikatakan ada dimana-mana di Jakarta.

"Prabowo baru mencanangkan program nasional mobil kendaraan taktis rantis itu namanya Maung dari Bahasa Sunda. Pak Prabowo mengusulkan Pak Jokowi menyetujui nama dari Bahasa Sunda jadi kendaraan rantis TNI," jelasnya.

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa Prabowo punya obsesi dari dulu kalau Habibie ciptakan pesawat terbang. 

"Pak Prabowo mau wujudkan cita-cita kita semua untuk membuat mobil nasional yang bukan jiplakan dari luar negeri, ganti nama, ganti merek," kata Hashim.

"Tapi betul-betul mobil nasional dengan kandungan lokal yang tinggi dan sebulan lalu telah mencapai 72 persen. Tinggal nanti buat mesin di Indonesia di Bandung dan sekarang sedang negosiasi dengan perusahaan Korea," sambungnya.

Baca juga: Dirut Pindad Sebut Rantis Maung Ide Inovatif dari Menhan Prabowo Subianto

Hashim melnuturkan yang menjadi kejutan ada suatu perusahaan asing datang dengan proposal agar program Maung itu tidak jadi atau batal. Diganti dengan program impor dengan mobil dari luar negeri.

"Dari 5.000 unit yang dicanangkan Pak Prabowo dan disetujui Pak Jokowi. Perusahaan ini menawarkan 2.500 unit dan dalam proposal mereka ada sogokan untuk pribadi Pak Prabowo sebesar 16 persen sekitar Rp 654 miliar," kaya Hashim.

Kendaraan taktis ringan (Rantis) Maung Pindad resmi diserahkan ke TNI AD. (Dokumentasi Pindad)

"Dia ingat cita-cita janji terhadap dirinya agar ada mobil nasional yang dibuat putra dan putri Indonesia. Sehingga mengurangi ketergantungan Indonesia kepada pihak luar. Itu janji dia sendiri terhadap Indonesia," sambungnya.

Adapun dikatakan Hashim bahwa Menteri Pertahanan RI itu menolak tawaran tersebut demi cita-cita bangsa.

Baca juga: Ketika Prabowo Subianto Ajak Presiden Jokowi Berbincang di Ruang Kerjanya Sebelum Jajal Rantis Maung

"Kalau dia setuju dengan uang haram yang diajukan itu dia adalah pengkhianat bangsa. Tapi dia menolak tawaran tersebut dan mengajukan ke Menteri Keuangan hadirkan 10.000 unit rantis dibuat di Indonesia," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini