"Insyallah Pertamina (yang membiayai)," ujarnya, dikutip dari Tribunjakarta.com, Sabtu (11/3/2023).
"Lokasinya nyebar di sekitar situ. Kan kasihan kalau di pengungsian terus, nanti bisa sakit malahan," ujarnya.
Ali mengatakan, warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang diberikan kontrakan agar tidak terlalu lama di penampungan dan tetap sehat.
"Inyaallah betul (diberi fasilitas kontrakan) daripada lama di penampungan, biar mereka sehat," ucapnya.
Pemrov DKI Belum Punya Rencana Jangka Panjang Relokasi Warga Dekat Depo Plumpang
Pemprov DKI Jakarta diketahui belum mempunyai rencana jangka panjang mengenai relokasi warga Tanah Merah yang tinggal di sekitar lokasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Wacana relokasi warga Tanah Merah mencuat lantaran pemukiman yang selama mereka tinggali akan kembali dialihfungsikan jadi buffer zone atau kawasan steril.
Ali menyebutkan bahwa hingga kini belum ada pembahasan terkait rencana relokasi warga tersebut.
"Belum ada (pembahasan relokasi warga ke rusun)," ucapnya saat dikonfirmasi, dikutip dari Tribunjakarta.com, Sabtu (11/3/2023).
Warga yang menjadi korban kebakaran diberikan fasilitas kontrakan selama tiga bulan merupakan solusi jangka pendeknya.
"Enggak ada syarat untuk dapat fasilitas kontrakan, pokoknya yang terdaftar sebagai korban kebakaran," ujarnya.
Sebagai informasi, warga Tanah Merah jadi korban saat kebakaran melanda Depo Plumpang meledak pada 3 Maret 2023 lalu.
(Tribunnews.com/Rifqah) (Tribunjakarta.com/Gerald Leonardo Agustino/Dionsius Arya Bima Suci)