News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

AHY Soroti Harga Beras Mahal: Sekarung 50 Kilogram Nyaris Rp 1 Juta

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan pidato politiknya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (14/3/2023). Pada pidatonya, AHY kembali membicarakan isu penundaan Pemilu 2024. Dia mempertanyakan apakah ada jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Presiden. AHY menyebut sikap mayoritas rakyat menolak gelaran Pemilu ditunda. TRIBUNNEWS/JEPRIMA

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan jika masyarakat mengeluhkan adanya kenaikan harga beras belakangan ini.

AHY menyebut keluhan itu disampaikan Yanti, seroang ibu rumah tangga di Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Ibu Yanti, seorang ibu rumah tangga yang saya temui di Sulawesi Tengah mengatakan harga beras sekarung 50 kilogram, nyaris Rp 1 juta rupiah," kata AHY dalam pidato politiknya di Lapangan Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (14/3/2023).

Menurut AHY, melalui kenaikan tersebut artinya harga per kilo mencapai Rp 20 ribu.

"Ini jauh di atas harga eceran tertinggi beras di pasaran," ujar dia.

Baca juga: AHY Sentil Pemerintahan Jokowi Soal 1 Juta Orang Terkena Imbas Gelombang PHK

Di sisi lain, dia menuturkan jika Yanti mengeluhkan tak memiliki uang untuk membeli beras yang harganya merangkak naik.

"Ia (Yanti) menjerit, 'dari mana kami bisa mendapatkan uang untuk membeli kebutuhan pokok kami?" ungkapnya.

Tak hanya itu, AHY juga bercerita ketika dirinya mendengar keluhan para petani di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Bali dan Nusa Tenggara terkait harga pupuk mahal, sementara pupuk subsidi langka.

Baca juga: AHY Sentil Pemerintahan Jokowi: Generasi Milenial Hampir Frustasi Lapangan Pekerjaan Terbatas

"Belum lagi, harga jual hasil panen dipermainkan tengkulak. Sementara itu, nelayan kesulitan berlayar karena mahal dan langkanya solar," ujarnya.

Di samping itu, dia menuturkan para nelayan juga mengalami kesulitan berlayar lantaran mahal dan langkanya solar.

"Kesulitan ini dirasakan oleh nelayan kita termasuk di Maluku, Papua, dan Indonesia bagian Timur lainnya," ungkap AHY.

Baca juga: AHY Sebut Anggaran Negara Banyak Biayai Proyek Mercusuar, Tapi Tidak Berdampak Kehidupan Wong Cilik

Selanjutnya, AHY juga menyebut bahwa pelaku UMKM masih kesulitan bangkit dari keterpurukan pasca pandemi, khususnya untuk mendapatkan akses dan bantuan modal usaha.

"Di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur para guru menangis mereka mengadu karena tak kunjung diangkat sebagai ASN," tegasnya.

Dia menambahkan jika bantuan dana pendidikan untuk orang yang kurang mampu masih sangat terbatas.

"Ibu Sukmawati, kuliah anaknya terhambat karena persoalan ekonomi padahal anaknya cukup berprestasi dengan IPK mencapai 3,94," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini