Para pekerja bangunan tersebut kini sudah tidak lagi bekerja karena Masjid Sheikh Zayed sudah resmi dibuka pada Selasa (28/2/2023).
Dian menjelaskan utang di warung makannya ditanggung oleh mandor yang menjanjikan uang makan dibayar dua minggu sekali.
Namun utang makan tersebut beberapa kali mengalami keterlambatan pembayaran dan saat ini jumlahnya membengkak menjadi ratusan juta rupiah.
"Perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya enggak ontime. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," ungkapnya, Kamis (16/3/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Alasan para mandor menunda pembayaran di warung makan karena uang dari pihak pengembang tersendat sehingga harus berutang ke warung.
"Harus gaji karyawan harus bayar warung. Perusahaan enggak mau tahu. Namanya tenaga enggak makan enggak ada kekuatan," imbuhnya.
Diketahui proyek pengerjaan Masjid Raya Sheikh Zayed dilakukan sejak tahun 2020 hingga 2022.
Dalam kurun waktu tersebut, para mandor berusaha kabur karena utang di warung belum dibayarkan.
"2020 awal pengerjaan sampai 2022 banyak yang mental. Setelah bayaran ada yang kabur. Karyawan enggak dibayar warung enggak dibayar. Harus mencari kekurangan dimana," bebernya.