TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto membenarkan bahwa calon Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pengganti Zainudin Amali adalah dari kalangan muda.
"Jadi Menpora ada yang muda, ada yang pria, ada yang wanita, ada yang merasa muda juga," ujar Airlangga saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (21/3/2023).
Lantaran hal tersebut, Airlangga memahami bahwa nantinya ada tokoh senior partai Golkar yang akan tersinggung dengan keputusan itu.
"Pokoknya yang agak senior agak tersinggung," ungkapnya.
Airlangga pun menyatakan, pihaknya menyetor lebih dari satu nama sebagai calon Menpora RI kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentu sesuai dengan apa yang nanti diputus Pak Presiden, kita tunggu saja," jelas Airlangga.
Baca juga: Profil Dito Ariotedjo, Kader Golkar Berusia 32 Tahun yang Disebut Potensial Jadi Menpora
Jokowi Sebut Kriteria Menpora Harus Muda
Sebelumnya, diketahui Presiden Jokowi belum memutuskan siapa pengganti Zainudin Amali sebagai Menpora.
“Menpora belum diputuskan, belum saya putuskan,” kata Presiden Jokowi di Gedung Dhanapala, Jakarta, Senin, (20/3/2023).
Kemudian mengenai kriteria Menpora selanjutnya, Jokowi menjawab bahwa harus muda.
“Muda,” pungkasnya.
Jokowi juga turut membenarkan bahwa nama kandidat Menpora yang baru sudah diajukan oleh Airlangga.
“Tapi nama-nama dari Pak Ketua Golkar sudah ke kita,” katanya.
Namun, Jokowi tidak menghafal satu persatu siapa saja nama-nama yang sudah disetorkan tersebut.
“Nama yang masuk enggak hafal. Nanti pak Ketua Golkar saja,” katanya.
Sebagai informasi, posisi Menpora sementara ini dijabat oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy sebagai pelaksana tugas (Plt).
“Sekarang sudah di Plt-kan, Plt-nya Pak Menko PMK,” kata Presiden.
Zainudin Amali Pastikan akan Terus Kawal Program Kemenpora
Zainudin Amali memastikan bahwa dirinya akan terus mengawal jalannya program-program Kemenpora meskipun sudah tidak lagi menjadi menteri.
“Walau kita tak bersama lagi di kantor ini, saya tetap akan mengawal dari luar, kalau ada sulit masalah, kita boleh diskusi. Saya tetap jadi bagian dari Bapak/Ibu,” ungkap kader Golkar ini.
Zainudin mengemban amanah menjadi Menpora selama tiga tahun, empat bulan, 11 hari, dan meraih tiga kali predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Bahkan bisa WTP keempat secara perlahan nilai naik, tata kelola juga semakin bagus."
"Saya berharap itu dipertahankan kalau bisa ditingkatkan,” kata Zainudin.
Program besar lain yang Amali harapkan terus berjalan secara konsisten yakni mengenai Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di mana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 86 tahun 2021.
DBON adalah program induk yang berisi arah kebijakan pembinaan dan pengembangan keolahragaan nasional yang dilakukan secara efektif, efisien, unggul, terukur, dan akuntabel.
Muara dari rancangan besar ini adalah atlet-atlet di cabang olahraga tertentu bisa meraih prestasi pada ajang paling prestisius dan bergengsi Olimpiade.
“Dengan demikian kita bisa ukur program dan kegiatan berkualitas. Ini sudah tertata. Saya titip betul, tolong dijaga supaya jelas terlihat hasil dan bisa diukur."
"Jadi bukan sekadar menyerap yang tak ada manfaatnya untuk masyarakat,” imbuhnya.
(Tribunnews.com/Rifqah/Reynas Abdila/Igman Ibrahim/Tuafik Ismail)