News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Transaksi Keuangan Mencurigakan

Profil Fredrich Yunadi, Disebut Mahfud MD saat Gertak Anggota DPR, Eks Pengacara Setya Novanto

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri ke kanan) Fredrich Yunadi, Mahfud MD, dan Setya Novanto. Berikut ini profil Fredrich Yunadi yang namanya disebut Mahfud MD saat menggertak anggota Komisi III DPR RI, Rabu (29/3/2023). Ia adalah mantan kuasa hukum Setya Novanto.

Diketahui, Fredrich pernah melaporkan Mahfud MD karena menyebut Setya Novanto pura-pura sakit.

Selain Mahfud MD, ia juga melaporkan 32 akun media sosial yang membuat meme kliennya tengah terbaring di rumah sakit.

"Itu penghinaan. Pencemaran nama baik. Mutlak 100 persen," kata Fredrich saat menjadi bintang tamu dalam acara Mata Najwa pada November 2017.

Pilih Mundur Jadi Kuasa Hukum Setya Novanto

Terpidana kasus korupsi proyek KTP Elektronik yang juga mantan Ketua DPR Setya Novanto memberikan keterangan dalam sidang lanjutan dengan terdakwa Markus Nari dalam sidang lanjutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (2/10/2019). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan saksi dengan menghadirkan tiga saksi yaitu Irvanto Hendra Pambudi Cahyo, Setya Novanto dan Andi Narogong. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Sebelum diamankan KPK karena menghalangi penyidikan terhadap Setya Novanto, Fredrich Yunadi sempat menyatakan mundur sebagai kuasa hukum mantan Ketua DPR RI itu.

Baca juga: Profil Arteria Dahlan, Politikus PDIP yang Sempat Debat Panas dengan Mahfud MD, Pernah Viral

"Sudah-sudah, secara lisan kemarin sudah beritahukan (kepada Setya Novanto)," ucap Fredrich, Jumat (8/12/2017), dikutip dari BangkaPos.com.

Tak sendiri, ia bersama Otto Hasibuan telah menyampaikan pengunduran diri mereka kepada Setya Novanto pada Kamis (8/12/2017).

Kala itu, Fredrich mengungkapkan alasannya mundur lantaran beda haluan dengan kuasa hukum Setya Novanto lainnya, Maqdir Ismail.

Menurutnya, daripada harus sering berbenturan, jalan yang terbaik adalah mundur.

Meski demikian, Fredrih tak menjelaskan secara rinci perbedaan haluan dengan Maqdir Ismail yang ia maksud.

"Saya dan Otto kalau ke kanan, Maqdir ke kiri, daripada repot bentur di kemudian hari ya sudah saya mengalah mundur," tandasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Abdul Qodir/Theresia Felisiani, BangkaPos.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini